Pemuda Jember mempertahankan budaya wayang kulit. (Z Creators/Bhekti Setyowibowo)
INDOZONE.ID - Di sebuah rumah produksi sederhana berukuran 4x4 meter di Dukuhdempok, Kabupaten Jember, seorang pemuda bernama Happy Firman Andika sibuk menyelesaikan pesanan wayang kulitnya.
Rumah produksi ini adalah tempat di mana Heppy, yang telah mengenal wayang sejak kecil dari orangtuanya, melanjutkan warisan budaya yang kian hari semakin langka peminatnya.
Pada usia 30 tahun, Happy tetap teguh melestarikan budaya wayang kulit di tengah tantangan menurunnya peminat dan literasi tentang seni tradisional ini.
Baca Juga: Kenalkan Wayang Kulit Pada Anak, Festival Dalang Bocah Digelar: Hadiahnya Mencengangkan
“Makin sedikit yang tertarik pada wayang kulit sekarang, dan pengetahuan tentang wayang pun makin berkurang, membuat pasar semakin menyempit,” ujarnya.
Happy menggunakan bahan kulit hewan dari pengepul sekitar rumahnya dan tanduk sapi asli untuk membuat wayang. Bahan-bahan berkualitas tinggi ini membuat nilai jual wayang kulit karyanya semakin tinggi. Harga satu wayang mulai dari 3 juta rupiah, tergantung pada kelas dan tingkat detail pahatannya; semakin detail, semakin mahal harganya.
Pemuda Jember mempertahankan budaya wayang kulit. (Z Creators/Bhekti Setyowibowo)
Pasar utama Happy saat ini adalah para kolektor dan pesanan langsung dari para dalang wayang kulit. Meskipun tantangan besar dihadapi, Happy tetap optimis dan berdedikasi untuk terus melestarikan seni wayang kulit.
Baca Juga: Sapa Siswa SMA di Lumajang dan Jember, Gekrafs Gandeng Stafsus Presiden Dorong Remaja Geluti UMKM
“Selama masih ada yang menghargai seni ini, saya akan terus berkarya dan menjaga warisan budaya ini,” tutupnya dengan semangat.
Melalui dedikasi dan kerja keras Happy Firman Andika, seni tradisional wayang kulit tetap hidup dan lestari, menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung