Ilustrasi pola lantai (indonesiakaya.com)
Buat kamu yang hobi menari atau berprofesi sebagai penari, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah pola lantai.
Bagi orang awam, pola lantai ini sebenarnya terlihat jelas saat pertunjukan tari, baik yang dilakukan sendiri, berpasangan, maupun berkelompok.
Sederhananya, pola lantai tari mampu menghasilkan formasi atau posisi tertentu dalam pertunjukan tersebut.
Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud dengan pola lantai? Apa saja jenis pola lantai dan fungsinya dalam seni tari? Simak rangkuman Indozone di bawah ini, ya!
Pada dasarnya pola lantai adalah teknik menguasai panggung dengan membentuk posisi atau formasi tertentu pada seni tari.
Pola lantai bukan hanya berfungsi memperindah pertunjukan, melainkan juga mencegah para penari saling bertabrakan.
Itulah sebabnya, pola lantai dibuat berdasarkan jumlah penari, ruangan atau panggung pertunjukan, dan gerakan tari.
Agar para penari leluasa melakukan berbagai gerakan, bergeser posisi, dan berpindah-pindah di atas panggung.
Secara umum, pola lantai dalam seni tari terdiri atas pola lantai garis lurus dan pola lantai lengkung.
Namun, kedua jenis pola lantai tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bagian menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu:
Pola lantai garis lurus paling banyak digunakan dalam seni tari, karena memberikan kesan sederhana, seimbang, dan kuat.
Pola lantai ini dapat dilakukan secara berpasang-pasangan atau beramai-ramai dalam suatu kelompok.
Pengembangan garis lurus pada pola lantai bisa membentuk formasi segitiga, segi empat, segi lima, bahkan zig-zag.
Namun, pola lantai garis lurus pada dasarnya dibagi lagi menjadi tiga, yaitu horizontal, vertikal, dan diagonal.
Sesuai dengan namanya, pola lantai horizontal menampilkan susunan formasi garis lurus dengan barisan berjejer dari kanan ke kiri atau sebaliknya.
Pola ini melambangkan hubungan antarmanusia sebagai makhluk sosial. Contoh tarian yang menggunakan pola lantai horizontal adalah Tari Saman dan Tari Indang.
Pola lantai vertikal menghasilkan susunan formasi vertikal dengan bentuk lurus memanjang dari depan ke belakang atau sebaliknya.
Pola ini mencerminkan ikatan manusia dengan tuhannya. Adapun tarian yang menggunakan pola lantai vertikal yaitu Tari Pasambahan dan Tari Yospan.
Berbeda dengan horizontal dan vertikal, pola lantai diagonal membentuk formasi garis lurus yang menyudut ke kanan atau ke kiri.
Pola lantai diagonal ini memberikan kesan yang dinamis namun tetap kokoh. Beberapa tarian yang menggunakan pola ini yaitu Tari Pendet dan Tari Sekapur Sirih.
Pola lantai garis lengkung dipakai oleh beberapa tarian daerah di Indonesia, seperti Tari Piring, Tari Mabadong, dan Tari Randai.
Pola ini mencerminkan formasi yang lembuh namun lemah, karena susunannya berbentuk lengkungan.
Jika dikembangkan, pola lantai garis lengkung bisa membentuk lingkaran, setengah lingkaran, angka delapan, spiral, lengkung ular, dan huruf U.
Penggunaan pola lantai bukan hanya untuk kepentingan estetika semata, lebih dari itu pola lantai memiliki fungsi yang amat penting.
Tak heran jika tarian tradisional maupun modern menerapkan pola lantai. Adapun fungsi pola lantai yaitu sebagai berikut:
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian pola lantai, jenis pola lantai, dan fungsi pola lantai dalam seni tari. Semoga bermanfaat!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: