Ilustarsi pekerja keras (Pexels/Andrea Piacquadio)
INDOZONE.ID - Pernah nggak sih kamu ngerasa udah kerja keras, tapi tetap aja dianggap nggak profesional? Bisa jadi, tanpa sadar kamu punya kebiasaan kecil yang bikin kamu kelihatan nggak serius di kantor.
Padahal, niatnya sih baik. Tapi sayangnya, dunia kerja nggak selalu menilai dari niat aja, tapi penampilan, sikap, dan kebiasaan juga ikut dihitung.
Nah, biar kamu nggak jadi bahan omongan diam-diam atau malah dianggap remeh sama rekan kerja dan atasan, yuk kenali 7 kebiasaan sepele yang ternyata bisa merusak citra profesionalmu.
Kamu mungkin mikir, “Ah cuma telat lima menit doang, santai.” Tapi di dunia kerja, datang terlambat secara konsisten bisa dianggap tanda kamu nggak bisa diandalkan. Apalagi kalau kamu masuk sambil bawa kopi, senyum-senyum kayak nggak ada yang salah.
Pasang alarm lebih awal, dan kasih spare waktu buat kejadian tak terduga. Datang 10 menit lebih awal itu nggak bikin kamu rugi, justru bikin kamu kelihatan disiplin.
Baca juga: Viral Kisah Dramatis Suami Nyanyi di Kantor Polisi, Bikin Luluh Hati Istri yang Mau Cerai
Antusias boleh, tapi kalau kamu selalu nyela orang saat rapat atau diskusi, kesannya malah egois dan nggak bisa dengerin orang.
Orang lain jadi males sharing karena merasa nggak dihargai. Tahan sebentar, catat ide kamu, dan tunggu giliran buat bicara. Dengan begitu, kamu tetap bisa berkontribusi tanpa bikin suasana jadi nggak nyaman.
Curhat itu manusiawi, tapi kalau tiap hari bawa masalah rumah ke kantor, apalagi disebarin ke semua orang, kamu bisa kelihatan kurang profesional.
Orang jadi mikir kamu nggak bisa pisahin urusan pribadi sama kerjaan. Simpen cerita pribadi buat sahabat dekat atau keluarga.
Di kantor, cukup obrolan ringan aja biar tetap ada suasana akrab tapi nggak kebablasan.
Meja kerja itu bukan cuma tempat naruh laptop tapi juga cerminan cara kamu ngatur hidup dan kerjaan. Susah nyari dokumen? Laptop ketumpahan kopi?
Itu sinyal kamu kurang rapi dan bisa bikin orang ragu buat kerja bareng. Luangin waktu sebentar aja, lima menit sebelum pulang, buat rapiin meja. Biar besok kerja lebih enak, dan image kamu juga makin positif.
Gosip di kantor itu ibarat api kecil. Awalnya hangat, lama-lama bisa ngebakar kepercayaan tim.
Kalau kamu sering banget jadi sumber gosip, image kamu bisa berubah jadi toxic, padahal kamu niatnya cuma “cerita doang.”
Kalau nggak bisa kasih energi positif ke percakapan, lebih baik diam. Fokus ke obrolan yang membangun kerja tim atau sekadar hiburan sehat.
Zaman sekarang, respons cepat itu penting banget. Kalau kamu lama bales email atau chat kerjaan, apalagi sampai di-mention berkali-kali, orang lain bisa nganggep kamu nggak peduli atau nggak serius.
Cek notifikasi secara rutin. Kalau belum bisa kasih jawaban panjang, cukup bilang “Noted, akan saya tangani.” Itu udah cukup nunjukin kamu tanggap dan peduli.
Baca juga: Dokter Wanita Ini Nikahi Petugas Kebersihan Rumah Sakit, Ngaku Jatuh Cinta dengan Gaya Menyapunya
Punya selera humor itu keren. Jika kamu terlalu bercanda di momen serius bisa-bisa kamu dicap gak bisa bedain situasi.
Apalagi kalau candaanmu udah menyentuh wilayah sensitif. Kamu harus baca situasi. Jika suasana yang tegang beri semangat yang kata positif bukan candaan yang bisa disalahartikan.
Banyak orang mikir jadi profesional itu harus pakai jas atau punya jabatan tinggi. Padahal, sikap dan kebiasaan kecil sehari-hari jauh lebih menentukan.
Mulai dari cara kamu ngomong, datang tepat waktu, sampai cara kamu tanggapi kerjaan, semua itu membentuk reputasimu.
Jadi, kalau kamu pengin dianggap serius, dihargai, dan dipercaya di tempat kerja, mulailah dari hal-hal kecil. Perbaiki kebiasaanmu pelan-pelan.
Nggak harus langsung jadi sempurna kok, yang penting ada niat buat terus belajar dan tumbuh. Kadang, hal-hal sepele justru yang paling dilihat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Realmenrealstyle.com, Themindjournal.com