Siswi SMKN 1 Sale Keceplosan Bilang Bayar Infaq Rp300 Ribu, Ganjar Copot Kepala Sekolah karena Pungli

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencopot Kepala Sekolah SMKN 1 Sale, Rembang, karena memungut iuran infaq.
INDOZONE.ID - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencopot Widodo dari jabatan Kepala Sekolah SMKN 1 Sale, Kabupaten Rembang. Hal ini sebagai buntut pernyataan seorang siswi sekolah tersebut, yang mengaku membayar infaq Rp300 ribu saat Ganjar berkunjung ke sekolahnya.

Selain mencopot jabatannya, Ganjar juga meminta uang infaq yang dipungut atas instruksi Widodo dikembalikan.

"Dia (Widodo) kami bebas-tugaskan, kemudian kami melakukan pengecekan dan minta uang tarikan pungli untuk dikembalikan," kata Ganjar dikutip dari Antara, Kamis (13/7/2023).

Dia mengatakan, tindakan pencopotan itu menjadi warning bagi kepala sekolah dan guru lain agar tidak melakukan tindakan serupa. Ganjar mengaku telah berulang kali menyampaikan pada pihak sekolah agar tidak menarik iuran pada siswa atau wali siswa dalam bentuk apapun.

Baca Juga: Kisah Wahyuni, 12 Tahun Cari Nafkah Jadi Pemulung Sampah demi Sekolah Anak

"Jadi, kami titip kepada kawan-kawan guru, kawan-kawan kepala sekolah, agar berhati-hati betul pada soal tarikan-tarikan kepada siswa agar tidak memberatkan," tambahnya.

Pencopotan jabatan Widodo terjadi saat Ganjar berdialog dengan sejumlah siswa dalam kunjungan kerjanya. Dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, Ganjar tampak berdialog dengan sejumlah siswa di atas panggung.

Saat itu, Ganjar menanyakan pada salah seorang siswi apakah membayar iuran sekolah. Anak tersebut mengaku membayar gedung, yang kemudian dia koreksi sebagai uang infaq.

Siswi SMKN 1 Sale mengaku membayar uang infaq Rp300 ribu saat berdialog dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

"Hah, uang gedung? SMK Negeri?" tanya Ganjar dengan raut muka heran.

Baca Juga: Bikin Haru! Momen Seorang Ayah Rela Hujan-Hujanan Jemput Anaknya Pulang Sekolah

Ganjar pun menanyakan nilai infaq yang dibayarkan siswi tersebut. Menurutnya, besarannya berbeda-beda, karena mengalami kenaikan setiap tahun. Namun dia menyebut nilai uang yang dibayarkannya terakhir kali senilai Rp300 ribu.

"Ini ciri-ciri kepala sekolahnya habis ini bermasalah sama gubernurnya," kata Ganjar dalam video tersebut.

"Ini kreatifitas sekolah. Sudah kita larang, tidak boleh ada pungutan, ngeyel," lanjutnya.

"Saya pastikan itu nanti saya suruh kembalikan itu. Kalau enggak kepala sekolahnya saja yang saya suruh berhenti jadi kepala sekolah," tambah Ganjar.