Kisah Heroik Pilot yang Berhasil Hindari 2 Pesawat yang Dibajak saat Insiden 9/11, Dipuji Pahlawan Tanpa Tanda

Tragedi 9/11

INDOZONE.ID - Seorang pilot pesawat penumpang dipuji sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dalam serangan teror 9/11.

Ini setelah muncul klaim di mana disebutkan dia berhasil menghindari tabrakan dengan salah satu pesawat yang dibajak tersebut.

Seperti dilansir Mirror, seorang pilot TWA (maskapai yang kini telah dibeli American Airlines) lepas landas dari JFK New York bersamaan dengan waktu pesawat pertama menabrak menara WTC.

Menurut seorang pramugari dalam penerbangan itu yang enggan disebutkan namanya, saat itu pilot berhasil mengelak dua kali sebelum pesawat mendarat dengan selamat.

Baca Juga: 36 Ucapan Selamat Menempuh Hidup Baru Bahasa Inggris dan Islami

Yang pertama, pilot menghindari pesawat United Flight 175 yang menabrak WTC, lalu pesawat Flight 93 yang jatuh di Pennsylvania.

Pilot tersebut memang enggak pernah mau diabadikan atau bahan diidentifikasi secara publik. Namun penumpang dalam penerbangannya yang angkat bicara terkait aksi heroiknya itu.

Salah satunya, pensiunan FDNY Letnan Charlie Hubbard yang saat itu berada di dalam pesawat.

“Dia menyelamatkan hidup kami tanpa keraguan,” tulis dia di X.

Baca Juga: Kisah Jad Issa, Pria Down Syndrome asal Suriah yang Besarkan Putranya hingga Jadi Dokter

“Dalam penerbangan bersama saya ada saudara laki-laki saya Jim di tempat duduk dekat jendela. Jim menyaksikan pesawat itu menabrak menara utara World Trade Center beberapa saat setelah kami mengudara,” lanjut dia.

Pramugari itu kembali menceritakan, saat pesawat melanjutkan perjalanan, pilot bermanuver dengan pesawat.

“Kami melakukan gunting ke atas dan ke bawah,” ungkap dia.

Setelah melihat pesawat yang dibajak, pramugari dalam pesawat tersebut pun memutuskan untuk mendorong troli ke pintu kokpit untuk berjaga-jaga jika ada pembajak.

Baca Juga: Cerita Eny Suwandi, Sopir Ambulans di Blitar Nekat Nyaleg, Siap Antarkan Pasien dan Jenazah Gratis

“Pilot memperingatkan kru bahwa dia berdiri di balik pintu dengan kapak,” kenang pramugari tersebut.

Ketika pesawat-pesawat lain dibajak, pemerintah AS memperingatkan bahwa pesawat apa pun yang masih berada di udara dalam waktu 20 menit akan ditembak jatuh.

Mereka awalnya berencana melakukan pendaratan darurat di Indianapolis tetapi dialihkan ke Dayton, Ohio.

Ketika berita kekacauan dari luar termasuk Pentagon telah diserang, “alarm jarak” di kokpit TWA mulai berbunyi, memperingatkan pesawat lain terbang dalam jarak 1.000 kaki.

Pilotnya kemudian harus mengambil tindakan mengelak lagi untuk menghindari Penerbangan 93, keluar dari Newark, yang terbang langsung ke Washington DC, kata pramugari.