Kategori Berita
Media Network
Kamis, 21 DESEMBER 2023 • 13:23 WIB

Waduh! Riset Ungkap Milenial Lebih Cepat Tua Ketimbang Orang Tuanya, Ternyata Ini Penyebabnya

Ilustrasi generasi milenial dan ibunya

INDOZONE.ID - Berbagai riset menemukan fakta bahwa generasi-generasi milenial yang lahir di antara tahun 1981-1996 menua lebih cepat dibandingkan dengan orangtuanya.

Padahal, ketimbang generasi lain, generasi milenial lebih sadar terhadap isu-isu kesehatan, termasuk kesehatan mereka sendiri.

Di tahun 2020, perusahaan asuransi kesehatan Blue Cross Blue Shield yang berbasis di Amerika Serikat mengungkapkan, ada penurunan kesehatan fisik generasi milenial, yang terlihat dari penyakit hipertensi serta kolesterol tinggi, dan kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan yang mereka derita.

"Para ahli berpendapat bahwa hal ini tidak hanya terjadi di Amerika Serikat, namun juga di Asia," ungkap pihak asuransi dalam laporan South China Morning Post (SMCP), dikutip Kamis (21/12/2023).

Milenial Korea Selatan adalah salah satu kelompok yang diperkirakan akan menua lebih cepat.

Profesor Jung Hee-won, dari departemen kedokteran geriatri di Asan Medical Center di Seoul, Korea Selatan mengatakan, generasi muda usia 30-40 tahunan, lebih rentan terkena penyakit yang seharusnya baru dialami oleh lansia usia 50-60 tahunan.

"Ini berarti mereka mempunyai risiko lebih besar terhadap kondisi kronis jangka panjang seperti obesitas, diabetes, kanker, dan penyakit jantung, yang semuanya dapat mempercepat proses penuaan," kata Prof Jung.

Baca Juga: Kaum Milenial Perlu Dapat Edukasi Pentingnya Mengelola Keuangan, Agar Banyak Investor Muda

Ada beberapa hal yang mempengaruhi kondisi ini, di antaranya konsumsi makanan olahan berlebih, termasuk makanan dengan tambahan gula,  jarang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik,  tekanan pikiran atau stres,  keseimbangan kehidupan kerja yang buruk, dan kesulitan keuangan.

Di sisi lain, banyak juga penelitian yang menunjukkan keterkaitan antara obesitas dengan percepatan penuaan. Hal ini karena obesitas berkontribusi terhadap kerusakan DNA yang terjadi seiring bertambahnya usia.

Sementara itu, berdasarkan studi nasional yang dilakukan oleh Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, menunjukkan sekitar 54,9 persen pria berusia 30 tahunan dan 54,2 persen dari mereka yang berusia 40-an mengalami obesitas, dengan indeks massa tubuh sebesar  lebih dari 25 – pada tahun 2021.

Ilustrasi generasi milenial dan ibunya

Prevalensi obesitas pada kelompok usia ini naik usai pandemi COVID-19, yang masing-masing sebesar 48,9 persen dan 46,2 persen.

Meskipun tingkat obesitas pada wanita tidak setinggi pria, 19 persen wanita berusia 30-an dan 19,7 persen wanita berusia 40-an pada tahun 2022 'kurus, tapi gemuk'.

"Mereka memiliki persentase lemak tubuh yang relatif tinggi dan kurangnya otot di lengan dan kaki.  Dengan ditambah lemak tubuh, kondisi ini meningkatkan risiko gangguan kognitif, yang merupakan salah satu pemicu penuaan," jelas Jung.

Di sisi lain, menurut Au Yeung Tung-wai, seorang profesor di Jockey Club Institute of Aging di Chinese University of Hong Kong menilai, banyak orang dewasa muda yang usia biologisnya lebih tua dari usia asli mereka.

Hal ini lantas membuat generasi milenial memiliki kondisi fisik yang lemah.

"Dari pertemuan saya sehari-hari dengan orang-orang dan melalui pengukuran kekuatan genggaman tangan, saya pikir mungkin benar bahwa generasi milenial mungkin lebih lemah dibandingkan orang tua mereka pada usia yang sama," kata Au Yeung.

Baca Juga: Alasan Ini yang Bikin Gen Z dan Milenial Mantap Beli Rumah Pertama Berkonsep Cluster

Selain itu, obesitas dan diabetes juga lebih awal menjangkit kaum muda lebih cepat, dibandingkan sebelumnya.

Alasannya, karena berbagai kemudahan yang dimiliki oleh generasi ini, yang kemudian membuat orang-orang muda kekurangan aktivitas fisik.

"Dulu kami harus berjalan kaki dan melakukan banyak aktivitas fisik. Namun setelah pertumbuhan ekonomi yang pesat pada tahun 1970an, masyarakat menjadi lebih sedikit berolahraga dan mereka menghabiskan sebagian besar waktu luang mereka di media sosial dibandingkan melakukan aktivitas fisik," ujarnya.

Temuan survei tahun 2022 yang dilakukan perusahaan asuransi kesehatan Bupa di Hong Kong, terhadap 500 generasi milenial berusia 25-40 tahun menggarisbawahi, bahwa generasi muda tidak memprioritaskan kesehatan mereka. Padahal mereka tahu bahwa itu adalah hal yang penting.

Enam dari 10 responden menganggap diri mereka sadar akan kesehatan, namun 48 persen di antaranya merasa puas dengan kesehatan mereka secara keseluruhan.

Kemudian, 53 persen mengatakan mereka tidak memiliki cukup waktu untuk mempertahankan gaya hidup sehat dan 45 persen melaporkan melakukan latihan fisik kurang dari sekali seminggu.

Selain itu, 48 persen percaya bahwa stres menghalangi mereka menjadi lebih sehat dan mengatakan bahwa mereka memiliki penyakit yang diakibatkan oleh beban berat pekerjaan, seperti nyeri bahu dan leher, mata tegang, dan sakit kepala.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: South China Morning Post

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Waduh! Riset Ungkap Milenial Lebih Cepat Tua Ketimbang Orang Tuanya, Ternyata Ini Penyebabnya

Link berhasil disalin!