Menurut Panduan Lengkap Ibadah karya Muhammad Al-Baqir, beberapa penyebab utama hadats besar antara lain:
Mandi besar menjadi wajib ketika seorang pria mengalami keluarnya mani atau sperma sebagai akibat dari syahwat, baik dalam keadaan terjaga maupun tertidur.
Tindakan berhubungan badan mewajibkan mandi besar, meskipun tidak terjadi ejakulasi sperma. Kewajiban ini berlaku bagi wanita dan pria.
Bagi wanita, mandi besar menjadi wajib setelah berakhirnya masa haid atau nifas. Selain untuk mensucikan diri, mandi besar ini juga dilakukan agar kamu bisa kembali melakukan ibadah sholat.
Meskipun demikian, ada pandangan yang menganggap bahwa masuknya seseorang ke dalam Islam atau meninggal dunia juga merupakan penyebab mandi besar.
Baca Juga: 10 Persiapan Menyambut Bulan Ramadan: Panduan Menuju Ibadah yang Optimal
Bagaimana caranya membaca niat mandi besar puasa Ramadan? Secara prinsip, niat mandi besar puasa Ramadan sama seperti niat untuk mandi besar dalam kesempatan lainnya.
Dikutip dari sumber yang sama, berikut ini bacaan niat mandi besar:
"نَوَ يْتُ الْغُسْلَ لِرَ فْعِ الْحَدَثِ الْأَ كْبَر فَرْضًا اللهِ تَعَا لَى."
Artinya: "Aku niat mandi wajib untuk hilangkan hadas besar, fardhu karena Allah Ta'ala".
Setelah memahami bacaan niat mandi besar atau mandi wajib, penting bagi umat Muslim untuk memahami langkah-langkah melakukan mandi besar.
Diambil dari sumber yang sama, langkah-langkah mandi besar ini diperintahkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari melalui Aisyah r.a. Berikut adalah tata cara yang diajarkan:
Demikianlah uraian lengkap tentang niat dan langkah-langkah mandi besar, disertai dengan penjelasan mengenai waktu yang tepat untuk melakukannya dan faktor-faktor penyebab hadats besar.
Semoga penjelasan ini memberikan manfaat yang berharga.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Buku Panduan Muslim