Oleh: Maria Estie Syauta
Gelap menepi di terang Sang fajar pagi
Kelam tertikam oleh hidup-Nya
Hampa terburai dalam kemenangan Cinta
yang memantik hingga di relung-relung jiwa.
Syukur terlarik di ruang hati
Sukacita meruah di kelana kehidupan
Menyusup di lembah pergumulan
Mengkristal dalam harap yang tak lekang
Terpatri dalam perkamen janji
Setia hingga ke keabadian
Baca Juga: Mengulik Rangkaian Perayaan dan Tradisi Hari Raya Paskah
Ilustrasi membaca puisi Paskah yang sedih dan menyentuh hati
Puisi Paskah sedih dan menyentuh hati bisa menjadi bahan introspeksi kita atas apa yang telah kita lakukan di dunia.
Oleh: Roy Sidabutar
Teringat akan penderitaan Tuhanku
Yang menanggung derita
Dihina, direndahkan, disiksa, ditikam, dan dipaku
Untuk menanggung dosa setiap manusia
Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita
Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita
Pantaskah semua itu Kau terima?
Kau rela disalibkan dan mati di bukit Golgota
Demi cintamu kepada dunia
Menyelamatkan manusia dari dosa
Setiap tetes darahMu
Setiap bilur-bilurMu
Mahkota duri di kepalaMu
Membuktikan kasihMu
Kau bangkit pada hari ketiga
Membuktikan dosa telah dikalahkan
Kau bangkit buktikan pada dunia
Setiap orang yang percaya diselamatkan
Yesus adalah Juruselamatku
Yang hapus dosa pelanggaranku
Pengorbanannya mendatangkan keselamatan bagiku
Oleh bilur-bilur dan darahNya aku menjadi baru
Oleh: Diana Timoria
Anggur di meja Tuhan sedang tawar
Mungkin tuan menawar dengan rasa yang tak ada
Dari seorang perempuan di kampung
Yang telah merampungkan doanya
Setelah ia meramu kenangan di sabtu pagi yang buta
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: