Kamis, 28 MARET 2024 • 11:57 WIB

Mengenal Jumat Agung: Dari Bacaan Injil, Tradisi Berpakaian hingga Ucapan Bagi yang Merayakan

Author

Nizar Yanuar

Ilustrasi Jumat Agung (Freepik / Freepik)

INDOZONE.ID - Jumat Agung adalah sebuah hari raya yang dilaksanakan atau dilakukan oleh umat Kristiani. Ibadat Jumat Agung seringkali disebut sebagai perayaan kisah sengsara Yesus Kristus.

Umat Kristiani yang mengikuti perayaan Jumat Agung dipanggil untuk melakukan pantang dan puasa. Dengan tujuan sebagai proses penebusan dosa, pertobatan, dan pengharapan akan Yesus Kristus.

Beberapa masyarakat mungkin masih belum terlalu memahami lebih dalam mengenai Jumat Agung. Sehingga kami disini ingin menjelaskan lebih dalam dan mendetail mengenai Jumat Agung.

Perkenalan Mengenai Jumat Agung Dan Pengertiannya

Di dalam kehidupan menggereja ada yang memiliki sebutan sebagai hari raya besar di dalam umat Katholik maupun Kristen. Seperti hari raya Natal maupun masa Pra-Paskah hingga masa Paskah.

Kali ini Indozone ingin membahas mengenai hari raya Jumat Agung yang disebut sebagai hari Tri Suci. Tri Suci terdiri dari hari Kamis Putih, Jumat Agung, dan Paskah.

Umat Kristiani setiap tahunnya harus mengikuti ibadah tersebut untuk tetap memperingati Tuhan Yesus. Di hari Jumat Agung ini umat diajak untuk mengingat kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus saat hidup di dunia.

Pada hari Jumat Agung Yesus memikul salib untuk sampai ke puncak bukit Golgota tempat Ia akan disalibkan. Di dalam perjalanannya Yesus jatuh sebanyak tiga kali dan Yesus dicambuk oleh serdadu.

Sebelum misa Jumat Agung di Gereja biasa akan mengadakan sebuah reka adegan bagaimana perjalanan Yesus di salib. Umat biasa menyebutnya sebagai tablo.

Dengan tablo ini umat bisa melihat secara langsung bagaimana kisah sengsara Yesus saat ingin disalibkan. Bagaimana melihat Tuhan Yesus bertemu Maria ibu-Nya dan bertemu dengan Veronika.

Mengingatkan umat Kristiani bahwa Yesus benar-benar rela untuk mati di kayu salib untuk menanggung dosa manusia. Yesus yang hadir hidup ke dunia harus mati di Kayu Salib untuk menebus dosa manusia.

Hal ini membuat umat Kristiani merenungkan bahwa Tuhan Yesus selalu mencintai manusia ciptaannya. Tuhan juga tidak pernah meninggalkan manusia meskipun telah berdosa.