Kucing merasa nyaman di dekat anda. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Pemerintah Singapura segera memberlakukan aturan baru mengenai kepemilikan kucing.
Salah satu idenya, setiap flat hanya diperbolehkan memelihara dua kucing, sementara warga dengan rumah pribadi diperkenankan paling banyak tiga kucing.
Pemilik juga harus mendaftarkan kucing miliknya secara resmi dan menggunakan microchip pada semua kucing mereka.
Tujuan Pemerintah Singapura menyelenggarakan aturan tersebut, adalah untuk memperhatikan dan mengembangkan akses kesejahteraan kucing, serta mengurangi angka pembiakan kucing ilegal.
Aturan tersebut akan diberlakukan mulai September 2024.
Baca Juga: 5 Bagian Tubuh Kucing yang Sensitif Banget, Awas Bisa Bikin Gak Nyaman!
Mengomentari insiden peternak kucing ilegal, Jessica Kwok selaku direktur grup di Animal and Veterinary Service (AVS), meminta anggota masyarakat memperhatikan aturan pemerintah yang sudah diterapkan dan dijalankan sebagaimana sesuai aturan semestinya.
"Jika mereka pemilik kucing, maka kucing tersebut harus dipelihara di dalam rumah dan jika mereka bukan pemilik (melainkan breeder), maka kucing itu akan disterilkan melalui program trap-neuter-release," ujae Kwok dilansir dari Reuters, Selasa (18/6/2024).
Pemilik Klinik Hewan & Burung, Kenneth Tong, mengiyakan bahwa peternak kucing di halaman belakang rumah mereka sering kali tidak mendapatkan akses izin.
Hal itu bukan tanpa sebab, karena cenderung tidak mematuhi standar pembiakan atau kesejahteraan hewan.
Tidak hanya itu, para peternak kucing itu membiarkan induk kucing untuk birahi dan menghasilkan anak baru.
Baca Juga: 5 Jenis Perilaku Kucing dan Artinya yang Jarang Diketahui Para Catlovers!
Tentu tujuan utama tersebut untuk memperoleh hasil kucing yang nantinya akan diperjualbelikan.
"Mereka sering kali tidak diberikan istirahat dan pemulihan yang cukup setelah melahirkan," tutur Tong.
Tidak berhenti disitu, kasus peternak kucing ilegal juga meresahkan sekaligus meraup keuntungan lebih, karena anak kucing hingga anak anjing dari peternak rumahan diperjualbelikan dengan harga SGD200 hingga SGD2.500 di laman sosial media Telegram.
"Karena mereka tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang pembiakan yang aman. Dalam banyak kasus, sifat resesif diturunkan, sehingga mengakibatkan kelainan bentuk atau masalah kesehatan," pungkasnya.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters