Namun tidak diimbangi dengan pendapatan yang memadai, sehingga dapat mendorong orang melakukan tindakan korupsi.
Doa Agar Terhindar dari Siksa Kubur: Sebuah Perlindungan dalam Iman
Orang dengan moral yang lemah biasanya memiliki tingkat keimanan, kejujuran, atau rasa malu yang lemah.
Dengan moral yang lemah, jika datang godaan untuk melakukan korupsi dari pihak manapun, maka orang tersebut akan sulit menepisnya.
Kehidupan sosial, utamanya dalam kehidupan keluarga, sangat berpengaruh pada terjadinya tindak korupsi. Bukannya menasihati atau memberi hukuman, keluarga malah mendukung seseorang korupsi demi ikut merasakan "kenikmatannya" secara bersama-sama.
Aspek kehidupan sosial lainnya yaitu nilai dan budaya masyarakat juga menjadi pemicu korupsi, seperi contoh masyarakat akan lebih menghargai seseorang yang lebih kaya atau terbiasa memberi gratifikasi kepada pejabat.
Aspek ekonomi juga dikatakan sebagai faktor utama terjadinya korupsi. Biasanya penyebabnya adalah gaji atau pendapatan yang tidak mencukupi kebutuhan hidup.
Namun, fakta di lapangan mengatakan bahwa tindak korupsi pun juga banyak dilakukan oleh para pejabat tinggi yang kehidupannya serba tercukupi, bahkan memiliki pendidikan yang tinggi juga.
Penyebab mereka korupsi bukanlah faktor ekonomi, namun karena keserakahan dan lemahnya moral mereka.
Beberapa aspek politik yang menyebabkan terjadinya korupsi antara lain money politics atau memperkaya diri sendiri dengan jalan berpolitik.
Tujuan mereka berpolitik bukanlah mendengar suara rakyat, atau agar membuat kemajuan daerah tempat mereka tinggal, namun hanyalah ingin memperkaya diri sendiri.
Sehingga ketika mereka terpilih, mereka hanya akan focus memperkaya diri sendiri tanpa memperhatikan keadaan daerah sekitar dan suara rakyat. Selain itu, balas jasa politik juga menjadi pemicu terjadinya korupsi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia