Ilustrasi perpustakaan sekolah. (Freepik)
Selanjutnya, pustakawan akan mengelompokkan buku tersebut sesuai dengan subjek keilmuannya berdasarkan suatu pedoman, yang di antaranya adalah Dewey Decimal Classification (DDC) dan Universal Decimal Classification (UDC).
Proses pengelompokan ini dikenal sebagai klasifikasi dan menghasilkan nomor klasifikasi yang menunjukkan subjek buku. Kegiatan berikutnya adalah katalogisasi, yaitu kegiatan pembuatan kartu katalog atau alat untuk memudahkan pencarian buku di rak perpustakaan.
Saat ini, sebagian besar perpustakaan sudah menggunakan katalog online sehingga pustakawan tidak perlu lagi membuat kartu katalog secara manual.
Dalam katalogisasi pustakawan mengidentifikasi data-data buku yang sebagian kecil akan dicetak untuk ditempelkan pada buku sebagai atribut, salah satu datanya adalah nomor klasifikasi. Terakhir, pustakawan menyusun buku di rak sesuai dengan nomor klasifikasinya (pengerakan).
Ilustrasi seorang wanita sedang membaca buku.
Layanan yang disediakan oleh perpustakaan yang satu dengan yang lain tidak selalu sama persis. Bergantung pada layanan yang disediakan, pustakawan bertanggung jawab terhadapnya.
Salah satu layanan yang utama di perpustakaan adalah layanan sirkulasi atau layanan pinjam dan pengembalian. Pustakawan bertugas memberikan pelayanan kepada pengunjung yang hendak meminjam atau mengembalikan buku.
Pada perpustakaan yang sudah cukup maju, layanan sirkulasi sudah dilakukan secara mandiri sehingga pustakawan hanya perlu mengembalikan buku ke rak saja.
Apabila terdapat buku yang mengalami kerusakan seperti kover buku yang sobek, kertas menguning, halaman lepas dan lain-lain, pustakawan bertugas untuk memperbaikinya. Tidak hanya itu, pustakawan juga bertugas untuk mencegah terjadinya kerusakan.
Baca Juga: Selamat Hari Buku Nasional 2024: Momentum untuk Menguatkan Budaya Literasi di Indonesia
Pencegahan kerusakan pada buku di antaranya adalah pengeboran dan penyampulan. Hal lain yang berpengaruh pada pemeliharaan buku adalah pengaturan suhu ruangan, pencahayaan, dan kelembapan. Pustakawan perlu memastikan buku-buku yang dimiliki berumur panjang.
Ilustrasi perpustakaan sekolah. (Freepik)
Agar tidak tertinggal oleh laju perkembangan zaman, pustakawan perlu untuk selalu berinovasi. Di tengah menjalankan tugas-tugas yang ada, pustakawan dituntut untuk merumuskan ide-ide kreatif dan inovatif dalam rangka mengembangkan perpustakaan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Undang-undang