Meski menghadapi tantangan akademis di awal, keduanya berhasil menyelesaikan pendidikan di Gymnasium di Haarlem pada tahun 1934.
Setelah itu, Dorodjatun melanjutkan studinya di Universitas Leiden dengan mengambil jurusan Indologi.
Namun, ia tidak dapat menuntaskan tesisnya karena harus kembali ke Hindia Belanda akibat pecahnya Perang Dunia II, sehingga Dorodjatun tidak sempat meraih gelar akademis dari universitas tersebut.
Setelah tiba di Batavia pada Oktober 1939, GRM Dorodjatun disambut oleh keluarganya di Pelabuhan Tanjung Priok.
Pamannya yang datang menjemput menunjukkan sikap hormat dan berbicara menggunakan bahasa krama inggil, bukan ngoko seperti biasanya.
Dorodjatun bersama rombongan kemudian menuju Hotel des Indes, tempat di mana ayahnya dan anggota keluarga lainnya menginap di Batavia.
Ketika seorang penguasa daerah sedang berada di Batavia, biasanya ada banyak kegiatan yang harus dihadiri.
Salah satu acara yang dihadiri oleh keluarga kerajaan bersama Dorodjatun adalah jamuan makan malam di Istana Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Saat mempersiapkan diri untuk acara tersebut, ayah Dorodjatun menyematkan keris Kyai Jaka Piturun kepadanya.
Keris ini biasanya diberikan kepada putra penguasa yang diinginkan menjadi penerus takhta, sehingga tindakan ini menandakan bahwa Dorodjatun dipilih sebagai pewaris Kesultanan Yogyakarta.
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan selama tiga hari di Batavia, keluarga kerajaan dan Dorodjatun kembali ke Yogyakarta menggunakan Kereta Api Eendaagsche Express.
Dalam perjalanan, Hamengkubuwana VIII tiba-tiba jatuh sakit hingga tak sadarkan diri.
Setelah tiba di Yogyakarta, ia segera dibawa ke Rumah Sakit Onder de Bogen dan dirawat sampai akhirnya wafat pada 22 Oktober 1939.
GRM Dorodjatun resmi dinobatkan sebagai Sri Sultan Hamengkubuwana IX pada tanggal 18 Maret 1940, bertepatan dengan tanggal berlakunya kontrak politik dengan Pemerintah Hindia Belanda.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia