Kategori Berita
Media Network
Rabu, 14 AGUSTUS 2024 • 10:50 WIB

Mengenal Sosok Bapak Pramuka Indonesia, Ternyata Seorang Sultan asal Yogyakarta

Namun, KRA Adipati Anom tidak sempat menjadi Ratu Yogyakarta karena pada tahun 1918-1919, ia dipulangkan ke rumah ayahnya.

Menurut Monfries dan Roem dkk., pemulangan ini terjadi karena hubungan yang kurang harmonis antara KRA Adipati Anom dan mertuanya, sedangkan Romo Tirun menyebutkan bahwa latar belakangnya sebagai keturunan Untung Suropati, musuh Belanda, menjadi alasan pemulangan ini untuk melindunginya.

Ketika berusia empat tahun, Dorodjatun diperintahkan oleh ayahnya untuk tinggal terpisah dari keraton.

Perpisahan ini tidak mudah bagi Dorodjatun kecil yang menangis keras dan memeluk salah satu tiang keraton sebelum akhirnya dipisahkan.

Ia kemudian tinggal bersama keluarga Mulder, seorang Belanda yang menjabat sebagai Kepala Sekolah Neutrale Hollands Javaansche Jongens School dan tinggal di daerah Gondokusuman.

Selama tinggal bersama keluarga Mulder, Dorodjatun diberi nama panggilan Henkie, yang diambil dari nama Pangeran Hendrik dari Belanda.

Panggilan ini terus ia gunakan selama masa sekolah dan kuliahnya di Belanda, dan teman-teman dekatnya tetap memanggilnya Henkie bahkan hingga ia menjadi Hamengkubuwana IX di masa tuanya.

Henkie memulai pendidikannya di taman kanak-kanak Frobel School dan melanjutkan pendidikan dasar di Eerste Europese Lagere School B.

Setahun kemudian, ia pindah ke rumah keluarga Cock dan menempuh pendidikan di Neutrale Europeesche Lagere School hingga menyelesaikan studi pada Juli 1925.

Pada Februari 1921, ketika ia duduk di kelas III, ayahnya diangkat menjadi Hamengkubuwana VIII.

Di sekolah tersebut, Dorodjatun bertemu dengan Sultan Hamid II, yang saat itu dikenal dengan julukan Mozes, dan mereka menjadi teman.

Dorodjatun melanjutkan pendidikan menengahnya di Hoogere Burgerschool (HBS) Semarang pada Juli 1925.

Selama di Semarang, ia tinggal bersama keluarga Voskuil, yang merupakan seorang sipir penjara. Namun, karena cuaca di Semarang yang cukup panas, Dorodjatun merasa tidak nyaman dan kemudian dipindahkan oleh ayahnya ke HBS di Bandung pada tahun 1928.

Di Bandung, ia tinggal bersama kakaknya, BRM Tinggarto, di kediaman Letnan Kolonel De Boer, seorang tentara militer Belanda.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mengenal Sosok Bapak Pramuka Indonesia, Ternyata Seorang Sultan asal Yogyakarta

Link berhasil disalin!