Gelar pertama, Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara Sudibya Raja Putra Narendra Mataram, menandakan statusnya sebagai Putra Mahkota.
Kemudian, ia dinobatkan dengan gelar lengkap sebagai Sri Sultan Hamengkubuwana IX: Sampéyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengkubuwana Sénapati ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga.
Upacara ini dihadiri oleh Sri Paku Alam, KGPAA Mangkunegara, serta dua pangeran dari Solo, bersama beberapa pejabat senior Belanda, seperti H.J. van Mook, Gubernur Semarang, dan Gubernur Solo.
Baca Juga: Isi Dasa Darma Pramuka: Kode Moral yang Menginspirasi Generasi Muda
Dalam kesempatan itu, Hamengkubuwana IX menyampaikan pidato yang tegas dan progresif, menekankan identitasnya sebagai seorang Jawa.
Penulis: Nadya Mayangsari
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia