INDOZONE.ID - Aysenur Ezgi Eygi, seorang aktivis pro Palestina berkewarganegaraan Amerika Serikat, tewas pada Jumat, 6 September, setelah ditembak oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) saat berpartisipasi dalam demonstrasi di Beita, Tepi Barat.
Eygi yang berusia 26 tahun, mengikuti aksi protes menentang perluasan pemukiman Yahudi di wilayah tersebut.
Kisah tragis ini terjadi saat Eygi bergabung dengan gerakan International Solidarity Movement (ISM), sebuah kelompok solidaritas internasional yang mendukung hak-hak warga Palestina.
Menurut laporan, pasukan IDF melepaskan tembakan ke arah para demonstran, dan Eygi terkena tembakan di bagian kepala. Dia dilarikan ke rumah sakit di Nablus, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
IDF menyatakan bahwa mereka tengah menyelidiki insiden ini, sementara Washington masih mengumpulkan informasi lebih lanjut mengenai kematian tragis warganya.
Kisah tragis Aysenur Ezgi Eygi menarik perhatian internasional. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyampaikan rasa dukanya, sementara Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dengan tegas mengecam tindakan Israel.
Dalam pernyataannya, Erdogan menggambarkan tindakan IDF sebagai aksi keterlaluan dan menuntut pertanggungjawaban atas insiden tersebut.
Baca Juga: Via Mural, Komunitas Seni Parepare Tunjukkan Dukungan untuk Palestina
Aysenur Ezgi Eygi dikenal sebagai seorang aktivis yang baru pertama kali ikut serta dalam aksi protes dengan ISM. Kematian Eygi memperdalam ketegangan di wilayah yang selama ini menjadi pusat konflik panjang antara warga Palestina dan Israel terkait ekspansi pemukiman Yahudi.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: International Solidarity Movement