Ilustrasi orang tua Gen Z mengasuh anak generasi alfa. (Freepik)
Menjadi orang tua biasanya ada waktu dan tenaga yang dikorbankan untuk melibatkan waktu sang anak.
Orang tua yang bisa meluangkan waktu untuk anak, bisa berdampak baik untuk mental dan fisik anak.
Melibatkan diri ini bukan berarti mengerjakan PR sang anak, tapi bantulah sang anak agar bisa berpikir untuk menjawab.
Mengasuh bayi tentu berbeda dengan pola asuhan dengan anak kecil, atau anak remaja. Maka dari itu, pentingnya mempertimbangkan pola asuh dengan melihat perkembangan anak dan perilakunya.
Seperti mengajarkan kebiasaan kecil, jadi saat sudah dewasa sang anak terbiasa dengan kebiasaan kecil yang baik itu.
Banyak orang tua yang menilai jika anak mau mencoba mandiri namun tidak sesuai dengan apa yang diinginkan orang tua, menganggap ini sebagai bentuk pemberontakkan.
Padahal, anak-anak menginginkan kemandirian karena merupakan bagian dari sifat manusia untuk ingin merasa memegang kendali daripada merasa dikendalikan oleh orang lain.
Orangtua bisa mendukung keinginan anak selama tidak berbahaya. Dengan diberi arahan dan dijelaskan sisi baik serta sisi buruk pilihan anaknya. Biarkan anak berpikir untuk mengatasinya.
Aturan pola asuh yang berubah dari hari ke hari dengan cara yang tidak terduga, atau hanya menerapkannya sesekali, adalah perilaku buruk orang tua yang bisa dicontoh anak.
Anak mungkin akan menganggap remeh aturan pola asuh yang telah dipelajari orang tua dan itu bukan salah anak, melainkan orang tuanya yang tidak disiplin.
Orang tua tidak boleh memukul anak dalam keadaan apapun, kata Steinberg.
"Anak-anak yang dipukul, ditampar, lebih rentan berkelahi dengan anak-anak lain," tulisnya.
Baca Juga: 9 Tips Penting bagi Orang Tua Menghadapi Tantangan Parenting di Era Digital
"Mereka lebih mungkin menjadi pengganggu dan lebih mungkin menggunakan agresi untuk menyelesaikan perselisihan dengan orang lain."
"Ada banyak cara lain untuk mendisiplinkan anak -- termasuk 'waktu istirahat' -- yang lebih efektif dan tidak melibatkan agresi."
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Parenting First Cry