Menurut sebuah riwayat, Anas bin Malik RA menjelaskan, ketika Rasulullah SAW ditanya tentang alasan penamaan Rajab, beliau bersabda:
"Karena di dalamnya banyak kebaikan untuk bulan Sya'ban dan Ramadan."
Rajab juga memiliki julukan lain, yaitu al-ashamm (الأصم), yang berarti "tuli."
Sebutan ini diberikan karena bulan Rajab identik dengan keheningan. Di mana tidak terdengar murka Allah SWT terhadap siapa pun.
Rasulullah SAW juga bersabda:
"Bulan Rajab dinamakan bulan Allah Al-Ashabb karena di dalamnya rahmat Allah terlimpah atas umatku. Bulan ini juga disebut Al-Ashamm karena di dalamnya dilarang berperang dengan kaum musyrik. Ia termasuk salah satu dari bulan-bulan haram."
Baca Juga: Doa Bertemu Jodoh Bagi Perempuan untuk Menemukan Pendamping Hidup Terbaik
Dalam kitab Al Ghunyah li Thalibi Thariq al Haqq Azza wa Jalla, Syaikh Abdul Qadir al-Jilani memberikan penafsiran yang menarik terkait makna kata 'Rajab'.
Beliau menjelaskan, kata ini terdiri dari tiga huruf, yaitu ra (ر), jim (ج), dan ba (ب), yang masing-masing memiliki makna mendalam:
- Ra (ر) melambangkan rahmatullah (رحمة الله), yakni kasih sayang Allah SWT yang melimpah pada bulan ini.
- Jim (ج) merujuk pada judullah (جود الله), yaitu kedermawanan Allah SWT dalam memberikan pahala kepada hamba-Nya.
- Ba (ب) melambangkan birrullah (بر الله), yakni kebaikan Allah SWT yang tak pernah terputus.
Penafsiran ini menggarisbawahi betapa istimewanya bulan Rajab sebagai waktu penuh rahmat, kedermawanan, dan kebaikan dari Allah SWT.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kitab Al Ghunyah Li Thalibi Thariq Al Haqq Azza Wa Jalla