Misalnya, jika kamu memiliki teman yang sering membawa drama, tetapkan batasan seperti tidak menjawab telepon saat kamu sedang sibuk, atau hanya bertemu ketika suasana hati kamu stabil.
Dengan cara ini, kamu melindungi energi dan keseimbangan emosi kamu, tanpa menciptakan konflik.
Ketika berhadapan dengan orang toxic, hindari bereaksi secara emosional. Sebaliknya, cara menghadapi orang toxic yakni dengan analisis situasi yang logis.
Teknik seperti 'dikotomi kendali' dari filsafat stoik, bisa membantu dengan fokus pada apa yang dapat kamu kendalikan.
Misal, kualitas pekerjaan kamu atau cara kamu merespons kritik, daripada mencoba mengubah perilaku orang lain.
Baca Juga: 6 Trik Bahasa Tubuh untuk Tampil Cerdas dan Berwibawa
Orang toxic sering mencari perhatian dengan sikap negatif, seperti mengeluh tanpa solusi atau memprovokasi konflik.
Jangan memperkuat pola ini dengan memberikan reaksi yang mereka inginkan.
Tetaplah peduli, tetapi hindari memberikan perhatian pada sikap yang tidak produktif. Hal ini akan membuat mereka kehilangan kendali atas pengaruhnya terhadap kamu.
Empati adalah kunci dalam menghadapi orang toxic. Tapi, jangan biarkan empati kamu dimanfaatkan.
Pahami bahwa perilaku negatif mereka mungkin berasal dari ketakutan atau ketidakbahagiaan.
Dengan tetap menjaga batasan, kamu bisa bersikap peduli tanpa membiarkan sikap mereka merusak kedamaian batin kamu.
Baca Juga: 8 Tips Jadi Orang Cerdas yang Disegani Orang, Caranya dengan Bawa Diri secara Elegan
Jangan biarkan drama dari orang toxic mengalihkan perhatian dari tujuan hidup Kamu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube