Sebaliknya, narasi peristiwa Isra Miraj justru banyak menginspirasi karya-karya selanjutnya, termasuk Divine Comedy karya Dante Alighieri.
Meskipun diadaptasi ke dalam konteks Kristen, struktur cerita perjalanan Dante ke surga dan neraka sangat mirip dengan Isra Miraj.
Sayangnya, dalam Divine Comedy, Nabi Muhammad digambarkan berada di neraka, mencerminkan bias kebudayaan Eropa terhadap Islam pada masa itu.
Baca Juga: 5 Amalan Isra Miraj: Meraih Berkah di Malam Istimewa
Dewasa ini, banyak tafsir modern mencoba menghubungkan Isra Miraj dengan fenomena ilmiah seperti perjalanan waktu, wormhole, atau teknologi canggih.
Meskipun menarik, pendekatan ini sering kali bersifat spekulatif dan tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Sebaliknya, memahami Isra Miraj sebagai kisah spiritual dalam konteks budaya dan humaniora, memberikan kedalaman makna yang lebih kaya tanpa terjebak pada cocoklogi ilmiah.
Ilustrasi peristiwa Isra Miraj.
Isra Miraj bukan hanya perjalanan spiritual Nabi Muhammad, tetapi juga kisah yang mencerminkan kekayaan tradisi, peradaban, dan tafsir manusia terhadap keajaiban ilahi.
Dengan memahami berbagai sudut pandang narasi Isra Miraj baik legalistik, sufistik, maupun historis, kita dapat lebih menghargai kompleksitas peristiwa ini.
Narasi Isra Miraj dari berbagai perspektif tetap relevan sebagai sumber inspirasi spiritual, budaya, dan toleransi dalam dunia yang terus berubah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube