1. Rukyatul Hilal: Mengamati Hilal secara langsung dengan mata telanjang atau menggunakan teleskop.
2. Hisab: Menggunakan perhitungan astronomi untuk memprediksi kapan Hilal akan muncul.
Menurut metode rukyat, pengamatan Hilal dilakukan setiap tanggal 29 dalam kalender Hijriyah.
Kalau Hilal terlihat setelah matahari terbenam, maka keesokan harinya sudah masuk bulan baru.
Tapi kalau nggak kelihatan, bulan tersebut digenapkan menjadi 30 hari.
Meskipun Hilal selalu muncul setiap bulan, nggak semua orang bisa melihatnya dengan mudah. Ada beberapa faktor yang bikin Hilal sulit diamati:
- Bentuknya Tipis Banget: Cahaya Hilal tuh super redup, jadi gampang kalah sama cahaya matahari.
- Harus Dilihat Saat Maghrib: Hilal cuma muncul sebentar setelah matahari terbenam, lalu ikut tenggelam.
- Harus dari Tempat yang Pas: Pengamatan Hilal butuh lokasi dengan cakrawala barat yang bersih, nggak ketutupan gedung, pohon, atau polusi cahaya.
Makanya, orang-orang biasanya berburu Hilal di pantai, gunung, atau gedung tinggi.
- Ada Kriteria Minimal: Biar bisa dianggap sah, Hilal harus punya tinggi minimal 3 derajat dari horizon dan sudut elongasi atau jarak sudut antara bulan dan matahari minimal 6,4 derajat.
Jadi, nggak heran kalau nyari Hilal tuh mirip seperti nyari jodoh hehe udah ditungguin, tapi nggak selalu keliatan!
Manfaat hilal yang krusial dalam menentukan tanggal-tanggal penting dalam Islam, terutama untuk:
- Ramadhan: Menentukan awal puasa.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube