Legenda ini semakin menarik ketika dihidupkan kembali dalam bentuk komik yang menghibur sekaligus menggugah kesadaran sejarah.
“Buku ini sangat direkomendasi untuk generasi muda yang mungkin belum pernah membaca ceritanya di majalah humor, tahun 90-an,” ujar Arjan.
Dengan hadirnya Sawung Kampret dalam bahasa Belanda, kini lebih banyak orang dapat menikmati kisah epik ini dalam sudut pandang yang segar.
Jadi, bagi yang penasaran, jangan lupa untuk membaca versi terjemahannya di Perpustakaan Erasmus Huis!
Penulis: Eliani Kusnedi
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram @erasmushuis_jakarta