Tentunya momen ini menjadi paling yang ditunggu-tunggu oleh banyak umat muslim. Maka tidak heran jika ekspedisi pengiriman akan lebih lambat dari biasanya karena melonjaknya pesanan.
Tidak hanya itu, mall atau pasar juga akan terlihat lebih ramai. Serta penjahit juga akan menerima banyak pesanan dari hari biasa.
Oleh sebab itu tidak jarang sebahagian orang memilih membeli baju lebaran jauh hari sebelum Hari Raya Idul Fitri atau bahkan memilih untuk menggunakan pakaian tahun lalu karena tidak mau repot menghadapi keramaian orang.
Bagi para perantau, mudik menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu. Kerinduan yang sudah dipendam selama bertahun-tahun biasanya akan terobati setelah mudik dan bertemu keluarga di kampung.
Namun, bagi beberapa perantau kendala harga tiket dapat menjadi masalah. Oleh sebab itu, perantau biasanya akan menggunakan uang tabungan demi bertemu keluarga dan dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama-sama.
Tradisi atau momen ini biasanya dilakukan oleh keluarga yang tidak dapat mendatangi langsung ke lokasi karena satu dan lain.
Parcel atau hampers akan diisi dengan berbagai jenis makanan/minuman hingga sembako dan disertai ucapan manis berupa tulisan ucapan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri. Biasanya parcel/hampers akan didesaign dengan bungkusan yang cantik.
Selain memasak beragam jenis kue untuk disajikan bagi kerabat dan tamu undangan, pada saat menyambut Hari Raya Idul Fitri keluarga juga akan disibukkan dengan memasak makanan khas lebaran seperti ketupat, opor ayam, rendang, sayur nangka, lontong, dan lain sebagainya.
Momen memasak makanan khas ini biasanya dilakukan h-2 sebelum lebaran dan tentunya memakan waktu dan tenaga yang besar.
Namun lelahnya memasak tentu segera sirna dengan melihat kumpulnya keluarga menikmati hidangan pada saat lebaran tiba.
Pada momen ini, biasanya yang paling bersemangat adalah anak-anak. Dimana takbiran dilakukan pada malam lebaran tiba.
Tradisi ini dilakukan dengan mengumandangkan takbir yang memiliki makna yaitu memberikan pujian kepada Allah SWT. Biasanya takbiran akan dilakukan dengan berkeliling kampung/komplek dan dilakukan di seluruh masjid di Indonesia.
Tradisi melakukan ziarah ke makan sering disebut dengan ‘nyekar’ yang berarti mendatangi makam keluarga yang sudah lebih dahulu menghadap sang pencipta dan memanjatkan doa.
Biasanya keluarga yang datang akan membersihkan makan terlebih dahulu, lalu membaca surah Yasin, membawa bunga guna ditaburkan di area makam hingga menyiram air bersih.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan