Puisi alam ini cocok banget buat kamu yang lagi butuh ketenangan, jauh dari bisingnya dunia.
Baca Juga: 7 Puisi Singkat Tentang Kampung Halaman yang Bikin Rindu Makin Dalam
Ombak datang, lalu pergi
Seperti rinduku yang tak pernah berhenti
Laut luas, tenang di luar, dalamnya gelisah
Sama seperti hati yang merindukan satu wajah
Ada rindu yang nggak bisa disampaikan, cuma bisa dirasa. Laut dan puisi ini menggambarkan perasaan itu luas, dalam, dan kadang menyakitkan.
Sinar hangat menyentuh kulit
Membisikkan harapan yang sulit
Di bawah langit biru yang lapang
Hidup terasa nggak seberat yang dibayang
Kadang kita lupa kalau matahari yang sama yang terbit setiap hari bisa jadi sumber harapan.
Puisi ini sederhana, tapi manis seperti pelukan hangat di tengah hari sibuk.
Berdiri gagah menantang langit
Diam tapi tak pernah sedikit
Gunung mengajarkan untuk tetap kuat
Meski dihantam badai yang berat
Gunung nggak pernah ngomong, tapi keberadaannya cukup buat ngasih semangat.
Kalau Kamu lagi ngerasa lelah, mungkin puisi ini bisa jadi pengingat bahwa kuat itu nggak selalu harus keras, kadang cukup dengan tetap berdiri.
Hujan jatuh, menyapa kaca
Suara rintiknya menenangkan jiwa
Seperti lagu tanpa lirik
Tapi bikin hati lebih peka dan berkutik
Hujan punya cara sendiri buat ngajarin kita jadi lebih tenang.
Di balik dinginnya, ada rasa hangat yang datang dari kenangan, rasa syukur, atau sekadar waktu buat sendiri.
Alam itu nggak pernah berbohong. Dia nunjukin semua keindahan, kesedihan, ketenangan, dan perasaan lainnya dengan cara yang alami dan jujur.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Ide Penulis