Kategori Berita
Media Network
Selasa, 29 APRIL 2025 • 19:55 WIB

11 Puisi tentang Hari Buruh, Singkat dan Menyentuh Hati!

Jingga langit senja telah menjemput malam
Jutaan anak negeri masih berdiri
Mengutip kepingan angan
Untuk yang tercinta sang buah hati

Di sini
Di negara milik Tuhan yang menjanjikan harapan
Mengapa kami pergi
Kenapa rela tinggalkan kampung halaman
Mengapa tega tinggalkan si kecil yang seharusnya dalam dekapan
Tak cintakah kami kepada negeri tumpah darah kami

Selalu ada tanya bodoh
Dari sekumpulan otak dangkal yang tak mengerti keadaan
Masih saja ada mulut busuk penguasa
Yang menganggap buruh migran memalukan dan merendahkan martabat bangsa

Tetapi kami
Akan terus berjuang
Di antara beban hidup dan harapan kehidupan
Demi keluarga yang terpijak kemiskinan
dan terhimpit keadaan

Buruh migran adalah pejuang
Bukan pemalas dan peminta-minta
Yang tak mungkin hanya duduk di pematang sawah
Menunggu padi menguning milik tetangga

9. Tentang Syukur

Oleh: Ahmad Nur Fauzi

Ayahku adalah padi
Ibuku adalah mesin cuci

Ayah
Pagi-pagi menanak keringat
Tuk hidangkan sesuap semangat
Pada anak-anaknya yang ingin berangkat
Walau tulangnya sudah reot dan hitam pekat
Berjalan di sawah tuk menanam padi
Tapi yang didapat hanya kejam mentari

Ibu
Pagi sudah membasuh keringat
Tak lupa menanak tanah untuk tenaga bapak
Lalu berangkat untuk mencuci pilu
Meminjam asa yang kian meraja di nota kredit
Tapi penyakit hati justru tak pernah hampiri
Karena telah ditancap pondasi sabar

Aku memang terlahir dari untuk dan rugi
Untung jika bisa makan keringat bapak
Kadang juga rugi ketika mencuci nasib sendiri

Ini bukan tentang rasa hancur
Tapi ini adalah perihal bersyukur

10. Di Kota Buruh

Oleh: Hanif Farhan

Di kota buruh
Santri-santri meninggalkan pesantren
Kobong kosong, kitab-kitab dirubung rayap
Para siswa setiap pagi apel
Memberi tabik kepada bendera
Mata mereka menatap masa depan
yang remang-remang
Karena papan tulis dan buku-buku
Hanya berbicara tentang lowongan kerja
Setelah lulus sekolah menengah

Di kota buruh
Petani pusing menjual tanah
Jadi tak punya pegangan
Tak menjual tanah saban musim
Hasil panen habis untuk bayar
Hutang bibit dan pupuk
Anak cucu mereka jadi robot
Yang diremot dengan satu telunjuk
dan cip berupa slip gaji

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

11 Puisi tentang Hari Buruh, Singkat dan Menyentuh Hati!

Link berhasil disalin!