Jingga langit senja telah menjemput malam
Jutaan anak negeri masih berdiri
Mengutip kepingan angan
Untuk yang tercinta sang buah hati
Di sini
Di negara milik Tuhan yang menjanjikan harapan
Mengapa kami pergi
Kenapa rela tinggalkan kampung halaman
Mengapa tega tinggalkan si kecil yang seharusnya dalam dekapan
Tak cintakah kami kepada negeri tumpah darah kami
Selalu ada tanya bodoh
Dari sekumpulan otak dangkal yang tak mengerti keadaan
Masih saja ada mulut busuk penguasa
Yang menganggap buruh migran memalukan dan merendahkan martabat bangsa
Tetapi kami
Akan terus berjuang
Di antara beban hidup dan harapan kehidupan
Demi keluarga yang terpijak kemiskinan
dan terhimpit keadaan
Buruh migran adalah pejuang
Bukan pemalas dan peminta-minta
Yang tak mungkin hanya duduk di pematang sawah
Menunggu padi menguning milik tetangga
Oleh: Ahmad Nur Fauzi
Ayahku adalah padi
Ibuku adalah mesin cuci
Ayah
Pagi-pagi menanak keringat
Tuk hidangkan sesuap semangat
Pada anak-anaknya yang ingin berangkat
Walau tulangnya sudah reot dan hitam pekat
Berjalan di sawah tuk menanam padi
Tapi yang didapat hanya kejam mentari
Ibu
Pagi sudah membasuh keringat
Tak lupa menanak tanah untuk tenaga bapak
Lalu berangkat untuk mencuci pilu
Meminjam asa yang kian meraja di nota kredit
Tapi penyakit hati justru tak pernah hampiri
Karena telah ditancap pondasi sabar
Aku memang terlahir dari untuk dan rugi
Untung jika bisa makan keringat bapak
Kadang juga rugi ketika mencuci nasib sendiri
Ini bukan tentang rasa hancur
Tapi ini adalah perihal bersyukur
Oleh: Hanif Farhan
Di kota buruh
Santri-santri meninggalkan pesantren
Kobong kosong, kitab-kitab dirubung rayap
Para siswa setiap pagi apel
Memberi tabik kepada bendera
Mata mereka menatap masa depan
yang remang-remang
Karena papan tulis dan buku-buku
Hanya berbicara tentang lowongan kerja
Setelah lulus sekolah menengah
Di kota buruh
Petani pusing menjual tanah
Jadi tak punya pegangan
Tak menjual tanah saban musim
Hasil panen habis untuk bayar
Hutang bibit dan pupuk
Anak cucu mereka jadi robot
Yang diremot dengan satu telunjuk
dan cip berupa slip gaji
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: