Ilustrasi wanita sedang sedih dan berpikir cara efektif melupakan mantan. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Bagi anak rantau, pulang ke rumah selalu menjadi momen yang paling dinantikan. Bertemu keluarga, duduk bersama di meja makan, menikmati masakan rumahan, dan merasakan suasana akrab yang hanya bisa ditemukan di rumah.
Semua terasa begitu hangat, nyaman, dan membuat waktu seolah berjalan lebih lambat. Namun, semua kehangatan itu mendadak memudar begitu harus kembali ke kost.
Setibanya di kamar, suasana langsung berubah. Sepi, dingin, asing. Tidak ada lagi suara riuh di ruang tamu, tidak ada aroma masakan dari dapur, tidak ada suara televisi yang menyala di latar belakang, yang ada hanyalah keheningan, tembok kamar, dan suara langkah kaki sendiri.
Kost yang selama ini terasa nyaman, kini seperti berubah menjadi tempat yang kaku dan hampa. Benda-benda di kamar tetap berada di posisi yang sama, tapi rasanya ada sesuatu yang hilang, sesuatu yang tidak bisa dipegang, namun sangat terasa, yaitu kehangatan.
Baca Juga: Kesejahteraan Psikologis Warga Sidoarjo di Tengah Ancaman Judi Online
Fenomena ini sering disebut sebagai post-holiday blues. Sebuah perasaan sedih, hampa, atau kehilangan setelah meninggalkan suasana menyenangkan, seperti liburan atau, dalam hal ini, pulang kampung.
Perasaan ini wajar dialami banyak orang, khususnya mereka yang merantau jauh dari keluarga. Pulang kampung bukan hanya soal bertemu keluarga. Itu juga tentang mengisi kembali energi emosional yang perlahan habis oleh kesibukan sehari-hari.
Di rumah, perhatian kecil seperti pertanyaan "Mau makan apa hari ini?" atau sekadar disiapkan sarapan terasa sederhana, tapi diam-diam membangun kenyamanan yang sulit ditemukan di tempat lain.
Saat semua itu harus ditinggalkan, tubuh kembali berhadapan dengan rutinitas yang keras. Bangun sendiri, masak sendiri, mengurus diri sendiri.
Baca Juga: Sandiaga Uno Jadi Pembicara Borderless Creativity:Ungkap Potensi Kreatif Tanpa Batas di Era Digital
Tidak ada lagi yang menyambut dengan pelukan atau sekadar tatapan hangat saat pulang dari luar. Kamar kost, sekecil atau sebesar apa pun, tetap tidak bisa menggantikan perasaan "dipunyai" seperti di rumah.
Di tengah rasa kehilangan itu, rasa baper pun perlahan muncul. Kenapa sih, setelah pulang kampung, balik ke kost terasa seperti patah hati?
Di rumah, segalanya terasa lebih hangat. Ada tawa keluarga, makanan kesukaan, dan obrolan santai.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal