Ketika ini menjadi kebiasaan, hubungan perlahan kehilangan rasa saling memahami. Justru akan muncul lebih banyak salah paham dan rasa sakit hati.
Mengapa silent treatment dapat merusak hubungan? Karena ia tidak menyelesaikan konflik, melainkan memperdalam luka dan memperlebar jarak emosional antara pasangan.
Koneksi emosional dibangun dari komunikasi, empati, dan keterbukaan. Tapi jika salah satu pihak terus menggunakan silent treatment, koneksi itu lama-lama bisa terputus. Meskipun masih bersama secara fisik, secara emosional keduanya bisa terasa sangat jauh.
Tanpa kedekatan emosional, hubungan jadi terasa hambar dan kehilangan makna. Dalam situasi seperti ini, banyak pasangan mulai mempertanyakan alasan mereka masih bertahan.
Efek buruk silent treatment dalam hubungan ini sering kali tidak langsung terasa, tapi dampaknya sangat dalam dan bisa menghancurkan kepercayaan yang sudah dibangun bertahun-tahun.
Silent treatment memang terlihat seperti jalan damai untuk meredakan emosi. Tapi jika terus dilakukan sebagai kebiasaan, bahaya silent treatment dalam hubungan sangat nyata.
Ia bukan hanya membuat pasangan merasa tidak dihargai, tapi juga menghancurkan komunikasi dan koneksi emosional yang penting dalam sebuah hubungan.
Jika kamu butuh waktu sendiri saat marah atau sedih, itu wajar. Tapi jangan lupa kembali untuk berbicara dan menyelesaikan masalah bersama. Karena dalam hubungan, tujuan utamanya bukan untuk saling menang, tapi untuk saling mengerti dan menjaga satu sama lain.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Yourtango.com