Menteri PPPA Bintang Puspayoga (ANTARA/Dewanto Samodro)
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga berkesempatan menjadi salah satu pembicara dalam UN Global Compact Virtual Leaders Summit 2020 yang berlangsung secara daring pada 15-16 Juni 2020.
Dalam sesi bertema “Pathway To Progress: Prioritizing Investment In Women”, MenPPPA Bintang Puspayoga mengatakan tema tahun ini sangat relevan dengan kondisi dunia yang sedang mengalami masa pandemi Covid-19.
“Kondisi dunia yang tengah menghadapi pandemi Covid-19 membuat perempuan juga terkena dampaknya. Perempuan harus dihadapkan dengan tantangan baru seperti kehilangan pekerjaan, beban ganda saat bekerja di rumah sekaligus mengurus anak yang belajar di rumah, potensi menjadi kepala rumah tangga, ancaman diskriminasi, eksploitasi, dan kekerasan, baik di lingkungan kerja maupun saat di rumah," kata MenPPPA Bintang dalam keterangan yang diterima Indozone, Selasa (16/6/2020).
Dirinya menambahkan, dengan adanya tantangan tersebut perempuan perlu diberdayakan secara optimal agar dapat memberikan nilai tambah atau menciptakan investasi. Menurut MenPPPA Bintang, investasi terbaik bagi suatu bangsa adalah pemberdayaan sumber daya manusia terutama perempuan.
Ia menegaskan, perlu sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak umtuk memberdayakan perempuan. Hal ini selaras dengan UN Sustainable Development Goals terutama di bidang pengurangan angka kemiskinan, kesetaraan gender, pertumbuhan ekonomi dan bisnis, serta kerja sama.
“Kemen PPPA juga telah dan akan terus melakukan sinergi dengan banyak pihak untuk melakukan pemberdayaan dan pemenuhan hak perempuan. Selama masa pandemi Covid-19 ini, kami bekerjasama dengan dunia usaha untuk memastikan pemenuhan hak perempuan dapat terpenuhi, terutama bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau menjadi perempuan kepala rumah tangga," ujar MenPPPA Bintang.
Sejak 2017, Kemen PPPA telah banyak melakukan peningkatan kapasitas perempuan melalui berbagai pelatihan. Saat pandemi Covid-19, pelatihan dan pendampingan dilakukan secara virtual. Sasaran utama dari pelatihan tersebut adalah perempuan pra-sejahtera.
“Saya yakin, potensi perempuan di seluruh dunia sangat besar, demikian halnya di Indonesia. Tentunya potensi ini perlu diimbangi dengan perhatian, keberpihakan, dan intervensi yang riil, menuju perempuan berdaya, yang selanjutnya dapat berkontribusi tidak hanya demi kemajuan negaranya, tetapi juga kemajuan perempuan di seluruh dunia. Untuk itu, saya mengajak semua pihak untuk bersinergi agar perempuan dan laki-laki setara," pungkas MenPPPA Bintang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: