Shalat Ghaib (Photo/Instagram/brunok2904photo)
Shalat ghaib berbeda dengan salat jenazah yang dilakukan di depan mayat. Shalat ghaib dilakukan tanpa jenazah karena terpisah jarak atau kondisi mayat yang hilang.
Sama halnya dengan salat jenazah, shalat ghaib dilaksanakan untuk mengirimkan doa kepada sesama saudara muslim yang telah meninggal dunia.
Shalat ghaib pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW bersama para sahabatnya ketika Raja Najasyi wafat. Inilah hadis yang berkaitan dengan hal tersebut.
"Rasulullah SAW mengabarkan kematian An-Najasyi pada hari kematiannya. Kemudian Rasul keluar menuju tempat salat lalu membariskan saf kemudian bertakbir empat kali." (HR. Bukhari)
Tak perlu bingung mencari panduan shalat ghaib, berikut Indozone rangkum tata cara shalat ghaib dilengkapi niat dan doa yang lengkap.
Ushalli alal mayyiti (nama jenazah laki-laki) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat shalat ghaib atas mayat (nama jenazah laki-laki) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala."
Ushalli alal mayyitati (nama jenazah perempuan) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat shalat ghaib atas mayat (nama jenazah perempuan) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala."
Usholli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati ma'muuman lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat shalat ghaib sebagai makmum atas mayat yang dishalati dengan empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah ta'ala."
Bismillahir rahmanir rahim, al hamdu lillahi rabbil 'alamin, ar rahmanir rahim, maliki yaumid din, iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in, ihdinas siratal mustaqim, siratallazina an'amta 'alaihim gairil-magdubi 'alaihim wa lad-dallin.
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjuki kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang Engkau murkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat."
Allohumma sholli alaa sayyidinaa muhamma wa alaa ali sayyidinaa Muhammad, kama sholaita alaa sayyidina ibrohim wa alaa sayyidina ibrohim, wa barik alaa sayyidinaa Muhammad wa alaa ali sayyidina Muhammad, kama barakta alaa sayyidina ibrohim wa alaa ali sayyidina ibrohim, fil alaaminaa innaka hamiidum majiid
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmatMu kepada Nabi Muhammad. Ya Allah, limpahilah rahmatMu kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta keluarganya, sebagaimana Engkau telah beri berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Engkaulah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam."
Allaahummaghfir la-hu warham-hu wa'afi-hi wa'fu 'an-hu, wa akrim nuzuula-hu, wawassi' madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-hi minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-hu minal danasi, wa abdil-hu daaran khairan min daari-hi, wa ahlan khairan min ahli-hi, wa zaujan khairan min zau-ji-hi, waqi-hi fitnatal qabri wa'adzaban naari.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia, maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es.
Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia, berilah istri di surga yang lebih baik daripada istrinya di dunia, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka."
Allahummaghfirla-haa warham-haa wa'afi-haa wa'fu 'an-haa, wa akrim nuzuula-haa, wawassi' madkhola-haa, waghsil-haa bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-haa minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-haa minal danasi, wa abdil-haa daaran khairan min daari-haa, wa ahlan khairan min ahli-haa, wa zaujan khairan min zau-ji-haa, waqi-haa fitnatal qabri wa'adzaban naari.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia, maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es.
Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang baik dari rumahnya di dunia, berilah suami di surga yang lebih baik daripada suaminya di dunia, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka.”
Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinnaa ba'dahu waghfirlanaa walahu. Waliikhwaninalladzinasabaquunabiliimaani walaa taj'al fii quluubina ghillallilladzina aamanuu robbanaa innaka rouufurrohiim
Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau halangi pahalanya yang akan sampai kepada kami, dan jangan Engkau memberi fitnah kepada kami sepeninggalnya serta ampunilah kami dan dia."
Allaahumma shalli'alaa sayyidinaa muhammadin wa'alaa aali sayyidinaa muhammad. Allahumma bihaqqil faatihati i'tiq riqabanaa wariqaaba haadzal mayyiti ('haadzihil mayyitati' untuk perempuan) minan naari. Allahumma anzilirrahmata wal maghfirata alaa haadzal mayyiti ('haadzihil mayyitati' untuk perempuan) waj'al qabrahu (ha) raudlatan minal jannati walaa taj'alhu (ha) hufratan minan niraani, washallallaahu alaa khairi khalqihi sayyidana muhammadin wa alaa allihi washahbihii ajma'iin, wal hamdu lillahirabbil aalamiin.
Artinya: "Ya Allah, curahkanlah rahmat atas junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad. Ya Allah, dengan berkahnya surat Al Fatihah, bebaskanlah dosa kami dan dosa mayat ini dari siksaan api neraka.
Ya Allah, curahkanlah rahmat dan berilah ampunan kepada mayat ini. Dan jadikanlah kuburnya taman yang nyaman dari surga dan janganlah Engkau menjadikan kuburnya itu lubang jurang neraka. Dan semoga Allah memberi rahmat kepada semulia-mulia makhluk-Nya yaitu junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya serta sahabat-sahabatnya sekalian, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Itulah panduan lengkap dan tata cara shalat ghaib yang bisa kamu praktikkan. Kamu bisa menyalatkan jenazah yang tidak tampak dari jarak jauh. Semoga bermanfaat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: