Ilustrasi rukun shalat (photo/freepik/rawpixel.com)
Rukun shalat adalah sejumlah gerakan dan bacaan yang harus dipenuhi untuk menyempurnakan shalat.
Jika salah satu rukun dalam shalat tidak dikerjakan, maka shalat dianggap tidak sah berdasarkan syariat Islam.
Apalagi shalat merupakan tiang agama dan akan menjadi amalan utama yang dihisab pertama kali saat hari kiamat, seperti sabda Rasulullah SAW:
"Yang pertama kali akan dihisab dari seseorang pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, akan baik pula seluruh amalnya. Jika shalatnya rusak akan rusak pula seluruh amal perbuatannya."
Agar dapat menjalani shalat dengan baik dan benar, sudah seharusnya umat Muslim mengetahui rukun shalat yang sahih.
Indozone telah merangkum apa saja rukun-rukun dalam shalat. Simak rukun shalat dalam Islam dari yang pertama sampai yang terakhir berikut ini.
Rukun shalat yang pertama adalah melaksanakan shalat dengan posisi berdiri bagi yang mampu.
Bagi yang sakit atau tidak mampu berdiri, Islam memberikan keringanan untuk menunaikan shalat dengan duduk atau berbaring.
Niat melaksanakan shalat hanya karena Allah SWT, wajib dibacakan saat hendak mengerjakan shalat.
Pada dasarnya, bacaan niat meliputi nama shalat yang dilakukan, jumlah rakaat, dan aktivitas shalat (berjamaah atau sendiri).
Takbiratul ihram merupakan gerakan mengangkat kedua tangan ke samping telinga sambil mengucapkan takbir:
Allahu Akbar
Artinya: "Allah Maha Besar."
Takbiratul ihram juga menjadi penanda seorang Muslim sudah masuk dalam ibadah shalat sehingga harus menghindari hal-hal yang dapat membatalkan shalat.
Baca juga: 6 Rukun Wudhu yang Wajib Dilakukan untuk Menyempurnakan Salat
Membaca surat Al-Fatihah juga termasuk rukun shalat yang wajb dibacakan pada setiap rakaat shalat.
Begitu utamanya surat Al-Fatihah dalam shalat, sehingga seorang Muslim yang tidak membaca surat Al-Fatihah, shalatnya dianggap tidak sempurna.
Rukuk adalah gerakan membungkukkan badan dalam shalat, dengan posisi kedua tangan menyentuh kedua lutut.
Rukuk harus dilakukan dengan tuma'ninah, yaitu berhenti sejenak tanpa terburu-buru melanjutkan gerakan selanjutnya.
Adapun bacaan yang dilafalkan saat melakukan rukuk dalam shalat yaitu sebagai berikut:
Subhaana rabbiyal 'adziimi wabihamdih. (3 kali)
Artinya: "Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Tinggi dan segala puji bagi-Nya."
Setelah melakukan rukuk, rukun shalat selanjutnya adalah iktidal yang juga disertai dengan tuma'ninah.
Iktidal adalah gerakan bangun dari rukuk dengan posisi kembali berdiri tegak lurus menghadap kiblat, sambil membaca:
Sami'allaahu liman hamidah.
Artinya: "Allah Maha Mendengar terhadap orang yang memuji-Nya."
Dalam posisi berdiri tegak, dilanjutkan dengan membaca doa iktidal yang berbunyi:
Rabbanaa lakal hamdu mil us samawaati wamil ul ardhi wamil u maa syi'ta min syain ba'du.
Artinya: "Ya Allah tuhan kami, bagiMu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang engkau kehendaki sesudah itu."
Sujud dengan tuma'ninah termasuk rukun shalat yang wajib dikerjakan setelah iktidal.
Saat sujud pastikan kedua lutut, telapak tangan, kening, dan hidung menyentuh lantai.
Bacaan doa sujud yang dilafalkan dalam shalat adalah sebagai berikut:
Subhaana rabbiyal a'la wabihamdih. (3 kali)
Artinya: "Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya."
Di antara sujud yang dilakukan sebanyak dua kali, terdapat gerakan duduk antara dua sujud yang juga menjadi rukun shalat.
Duduk antara dua sujud dilaksanakan dengan posisi duduk iftirasy, yaitu duduk di atas kaki kiri yang terlipat dan kaki kanan yang ditegakkan, dengan jari-jari ditekuk menghadap kiblat, sembari membaca:
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.
Artinya: "Ya Allah ampunilah dosaku, sayangilah aku, cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rezeki kepadaku, berilah aku petunjuk, berilah kesehatan kepadaku, dan berilah ampunan kepadaku."
Rukun shalat yang wajib dilakukan selanjutnya adalah mengambil gerakan duduk tasyahud akhir.
Gerakan ini dilaksanakan setelah sujud kedua dan sebelum salam, dengan posisi duduk tawaruk.
Yaitu kaki kiri melintang di bawah kaki kanan, telapak kaki kanan ditegakkan, dan jari-jari kaki ditekuk menghadap kiblat.
Saat menjalani posisi duduk tasyahud akhir, seorang Muslim diwajibkan membaca tasyahud akhir atau tahiyat akhir, yaitu:
At tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. As salaamu'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu'alaina wa'alaa ibaadillaahishaalihiin. Asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammad rasuulullaah.
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan, dan kebaikan bagi Allah. Salam, rahmat, dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi Muhammad. Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang saleh-saleh. Aku bersaksi tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah."
Masih dalam posisi duduk tasyahud akhir, setelah melafalkan tahiyat akhir dilanjutkan dengan membaca sholawat nabi yang berbunyi:
Allaahumma shalli'alaa Muhammad, wa'alaa aali Muhammad. Kamaa shallaita alaa Ibraahiim wa alaa aali Ibraahiim. Wabaarik'alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad. Kamaa baarakta alaa Ibraahiim wa alaa aali Ibraahiim, fil'aalamiina innaka hamiidum majiid.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Engkaulah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam."
Rukun shalat yang wajib dikerjakan selanjutnya yaitu mengucapkan salam untuk mengakhiri shalat.
Salam dilakukan dengan menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan:
Assalamu 'alaikum wa rahmatullah.
Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu."
Yang dimaksud tertib adalah melakukan seluruh rukun shalat di atas secara berurutan tanpa melewatinya salah satu di antaranya.
Tertib juga dapat diartikan dengan melaksanakan semua gerakan dalam shalat tanpa tergesa-gesa.
Demikianlah penjelasan mengenai rukun shalat dalam Islam dari yang pertama hingga terakhir. Semoga bermanfaat, ya!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: