Ida (21 tahun), gadis desa keturunan Palestina. (YouTube Jampang Turunan Kidul)
Seorang gadis cantik keturunan Palestina menyita perhatian warganet. Gadis bernama Ida itu tinggal di pelosok desa, tepatnya di Kampung Cirajang Gunung, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Bukan sekadar parasnya yang cantik yang menjadikannya objek perhatian, tetapi juga budi baiknya sebagai seorang cucu, yang rela tinggal di pedalaman kampung untuk merawat kakek dan neneknya yang sudah jompo.
"Kasihan nenek kakek udah tua. Gak ada yang jaga," kata gadis 21 tahun itu, saat disambangi oleh pemilik akun YouTube Jampang Turunan Kidul, disimak Indozone lewat video yang ditayangkan pada 23 Februari 2022, Senin (14/3/2022).
Ida, yang berdarah Palestina dari ayahnya, benar-benar melakoni apa yang dilakukan gadis desa pada umumnya. Ia menyapu halaman, berladang, menggarap sawah, dan memiara ternak. Ia sama sekali tak canggung, apalagi malu, melakukannya.
"Sudah biasa," katanya, seraya mengumpulkan sampah dengan tangan kosong.
Ayam piaraan Ida semula cukup banyak, namun berkurang jumlahnya karena sering dimakan biawak.
Meski tinggal di kampung, tidak berarti penampilan Ida "kampungan". Layaknya orang-orang urban, gadis yang memiliki bulu-bulu halus di atas bibirnya ini memakai behel untuk merapikan giginya. Biayanya ia peroleh dari ibunya yang bekerja di Jakarta dan dari hasil menabung kecil-kecilan.
"Gigi saya dulu kurang rapi, jadi pakai kawat. Dulu pernah jatuh," katanya.
Selain itu, ia juga mewarnai sebagian rambutnya yang dikepang dua dengan warna pirang dan cokelat, serta memakai anting-anting dan kalung, membuat penampilannya dalam selayang pandang terlihat seperti "orang kota".
Meski keturunan Palestina, Ida justru belum pernah menginjakkan kaki di Palestina.
"Karena dari kecil udah ditinggal sama ayah, jadi dari kecil udah di sini (Jawa Barat)," ujarnya, seraya mengakui dirinya tidak bisa berbahasa Palestina.
Justru, lantaran sejak bayi tinggal di perkampungan di Jawa Barat, gadis yang masih berstatus lajang itu bisa berbahasa Sunda.
Perihal makanan kesukaan, Ida gemar makan pisang hasil panen dari kebun sendiri.
Selain itu, ia suka tumis kangkung, menyantapnya dengan ikan asin sebagai lauk makan nasi.
"Suka banget. Nenek-kakek juga suka," katanya.
Saat disambangi di tempat tinggalnya yang sederhana, Ida menunjukkan sikap yang begitu ramah.
Ia tak sungkan mempersilakan pemilik akun YouTube Jampang Turunan Kidul untuk berkunjung kapan saja.
Meski begitu, Ida bukanlah gadis yang kecentilan dan suka keluyuran. Ia sangat jarang bermain keluar karena tak tega meninggalkan kakek dan neneknya.
"Kalau ada teman datang, ya main. Tapi makannya tetap di rumah. Kasihan nenek dan kakek kalau ditinggal lama," ujarnya.
Ada Logo Pemkab Malang di Banner Wisata 'Mesum' Jalur Gowes Gadis Desa, Cuma Pakai Kemben
Viral 'Jalur Gowes Gadis Desa' di Malang, Bisa Foto Bareng Gadis Desa yang Mandi di Sungai
Amina Ependieva, Gadis Desa yang Viral karena Miliki Keunikan
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: