Kategori Berita
Media Network
Kamis, 17 MARET 2022 • 16:12 WIB

Puasa di Bulan Ramadan: Rukun, Syarat Sah, dan Keutamaannya

Ilustrasi puasa di bulan Ramadan (unsplash/@jannerboy62)

Puasa Ramadan merupakan satu-satunya ibadah puasa yang hukumnya wajib bagi umat Muslim yang telah memenuhi syarat sah puasa.

Hal ini karena puasa di bulan Ramadan adalah perintah langsung dari Allah SWT dalam firman-Nya:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Q.S. Al-Baqarah: 183)

Bahkan, Nabi Muhammad SAW yang seorang Rasul, selalu melakukan puasa Ramadan semasa hidupnya hingga akhir hayatnya.

Indozone telah merangkum pengertian puasa di bulan Ramadan lengkap dengan rukun, syarat sah, hal yang makruh dan membatalkan, serta keutamaannya.

Puasa Ramadan

Ilustrasi bulan Ramadan (unsplash/@katekerdi)

Secara etimologi, Ramadan berasal dari kata ramida atau arramad dalam bahasa Arab, yang artinya 'panas yang menghanguskan' (kekeringan).

Hal ini bertepatan dengan bulan Ramadan yang selalu jatuh pada musim panas, sehingga cuaca akan terasa menyengat dan suhu udara pun meningkat.

Namun, sensasi terbakar di bulan Ramadan umumnya muncul karena seseorang yang kehausan saat berpuasa akan merasa tenggorokannya memanas.

Sebenarnya, arti Ramadan merujuk pada istilah terbakarnya atau terhapusnya dosa-dosa manusia karena amal salih dan perbuatan baik di bulan Ramadan.

Secara harfiah, puasa Ramadan adalah ibadah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.

Dengan menjalankan puasa di bulan Ramadan, maka dosa-dosa akan diampuni dan pahala akan dilipatgandakan, sehingga umat Muslim kembali suci di hari yang fitri.

Rukun puasa Ramadan

Rukun puasa Ramadan terdiri atas dua perkara yang harus dipenuhi dan tidak boleh ditinggalkan oleh umat Muslim, yaitu sebagai berikut:

  • Niat

Dalam Islam, kedudukan niat sangatlah penting saat hendak melakukan ibadah termasuk puasa di bulan Ramadan.

Niat puasa Ramadan wajib dibacakan sebelum terbitnya fajar, sesuai sabda Rasulullah SAW, "Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak sah puasanya," (HR.Tirmidzi).

  • Menahan diri

Setelah membaca niat, puasa Ramadan dilanjutkan dengan menahan diri dari makan, minum, aktivitas seksual, dan segala hal yang membatalkan puasa.

Menahan diri dilakukan sejak imsak atau memasuki waktu Subuh hingga terbenam matahari pada sore hari.

Syarat sah puasa Ramadan

Ilustrasi puasa Ramadan (unsplash/@jannerboy62)

Sebagaimana ibadah lainnya berdasarkan syariat Islam, puasa Ramadan juga memiliki syarat sah puasa yang harus dipenuhi, antara lain:

1. Beragama Islam

Syarat sah puasa Ramadan yang paling utama dan terpenting adalah orang tersebut harus beragama Islam.

Hal ini karena puasa termasuk salah satu dari lima rukun Islam, sehingga wajib dijalankan bagi umat Muslim.

2. Baligh

Baligh merupakan istilah dalam hukum Islam yang menunjukkan seseorang telah memasuki usia dewasa atau sudah dewasa.

Dalam bahasa Arab, kata 'Baligh' artinya sampai. Secara hukum Islam, seseorang dapat dikatakan baligh apabila:

  • Mengetahui, memahami, serta mampu membedakan mana yang baik dan buruk.
  • Bagi laki-laki, sudah mengalami mimpi basah dan keluarnya air mani.
  • Bagi perempuan, sudah mengalami menstruasi (haid).

 

3. Berakal sehat

Syarat sah puasa Ramadan berikutnya yaitu berakal sehat dan tidak gila. Dalam hal ini, 'gila' yang dimaksud yaitu karena cacat mental maupun mabuk.

Orang yang tidak berakal sehat, tidak diwajibkan berpuasa dan tidak perlu mengganti puasa Ramadan yang ditinggalkan.

4. Mampu dan kuat menjalankan puasa

Mampu dan kuat menjalankan ibadah puasa merupakan syarat wajib puasa Ramadan yang harus dipenuhi umat Muslim.
 
Bila tidak, maka wajib pula hukumnya untuk mengganti puasa pada hari lain di luar bulan Ramadan atau dengan membayar fidyah sesuai dengan ketentuan.

5. Suci dari haid dan nifas

Dalam Islam, perempuan yang sedang haid atau mengalami nifas setelah melahirkan, diharamkan berpuasa di bulan Ramadhan.

Kelak, puasa yang ditinggalkan di bulan Ramadan tersebut, harus diganti dengan puasa di hari lain (qadha).

6. Mengetahui waktu puasa Ramadan

Mengetahui waktu puasa Ramadan termasuk dalam syarat sah puasa Ramadan yang harus dipenuhi oleh umat Muslim.

Sebab, puasa Ramadan tidak boleh dilakukan saat telah memasuki 1 Syawal yang menandakan Hari Raya Idul Fitri.

Hal yang Membatalkan Puasa Ramadan

Ilustrasi puasa Ramadan (unsplash/@david__r)

Hal yang membatalkan puasa Ramadan sebaiknya tidak dilakukan agar puasa Ramadan berjalan lancar, beberapa di antaranya yaitu:

1. Makan dan minum disengaja

Makan dan minum dengan sengaja sudah mutlak akan membatalkan puasa. Namun, jika memang lupa atau keliru, maka puasanya tetap sah.

2. Muntah dengan sengaja

Mengeluarkan apa saja (makanan dan minuman) dari dalam tubuh melalui mulut sampai muntah dengan sengaja, termasuk hal yang membatalkan puasa.

3. Haid dan nifas

Keluarnya darah haid atau nifas ketika sedang menjalankan ibadah puasa, maka puasanya batal pada saat itu juga.

4. Keluarnya air mani dengan sengaja

Mengeluarkan mani dengan sengaja meski tanpa bersetubuh termasuk syahwat, sehingga tergolong sebagai pembatal puasa.

5. Bersetubuh di siang hari

Pasangan suami istri yang melakukan jima atau bersetubuh di siang hari bulan Ramadan, maka batallah puasa mereka pada hari itu.

6. Berniat membatalkan puasa

Seseorang yang berniat kuat dengan sengaja untuk membatalkan puasa saat ia sedang berpuasa, maka puasanya batal.

Hal makruh saat puasa Ramadan

Ilustrasi puasa di bulan Ramadan (unsplash/@akil786)

Seorang Muslim yang melakukan hal makruh saat sedang berpuasa dapat merusak pahala ibadah puasanya. Adapun hal makruh dalam puasa Ramadan yaitu:

1. Gibah

Perbuatan gibah atau membicarakan keburukan orang lain, sangat dilarang Allah SWT karena diibaratkan dengan memakan bangkai saudara sendiri.

2. Menggosok gigi

Bersiwak atau menggosok gigi terutama dengan pasta gigi, bisa saja membuat pasta gigi masuk ke kerongkongan yang menyebabkan makruh.

3. Berenang

Berenang dan berendam termasuk hal yang dimakruhkan saat sedang berpuasa, karena air dapat masuk melalui mulut, telinga, hidung, atau bagian tubuh lainnya.

4. Berkumur

Air yang dipakai untuk berkumur-kumur dan membersihkan hidung saat berwudu secara berlebihan, berpotensi tertelan dan masuk ke dalam perut.

5. Berpikir kotor

Berpikiran kotor dan membayangkan aktivitas seksual hukumnya makruh karena memicu syahwat dan keluarnya air mani yang dapat membatalkan puasa.

6. Tidur berlebihan

Tidurnya orang yang berpuasa memang dinilai sebagai ibadah, namun tidur berlebihan justru hukumnya makruh, dan bisa mengurangi pahala puasa.

7. Mencicipi makanan

Mencicipi makanan berpotensi membuat makanan tertelan dan masuk ke dalam perut. Meski hanya sebagian kecil, jika dilakukan berulang kali dapat membatalkan puasa.

Keutamaan Puasa Ramadan

Ilustrasi bulan Ramadan (unsplash/@aboodzkhoo)

Allah SWT memberikan banyak keistimewaan bagi umat Muslim melalui bulan Ramadan. Beberapa keutamaan bulan Ramadan yaitu sebagai berikut:

  • Dosa-dosa diampuni

Bulan Ramadan dikenal sebagai bulan penuh ampunan, karena segala dosa dan kesalahan umat Muslim akan diampuni di bulan ini.

"Barang siapa yang berpuasa Ramadan karena keimanan dan mengharapkan pahala (dari Allah SWT), maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Pahala berlipat ganda

Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

"Barangsiapa yang berpuasa (pada bulan Ramadan) kemudian diikuti puasa enam hari pada bulan Syawal, maka hal itu sama seperti puasa setahun." (HR. Muslim)

  • Doa-doa dikabulkan

"Tiga orang yang doanya tidak ditolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terzalimi." (HR. Tirmidzi)

Adapun waktu yang dianjurkan untuk berdoa di bulan Ramadan, yaitu saat sahur, saat sedang berpuasa, dan ketika berbuka puasa.

  • Terdapat malam Lailatul Qadar

Pada bulan Ramadan terdapat malam seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar yang jatuh pada hari ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 1-3)

  • Bulan diturunkannya Alquran

Bulan Ramadan menjadi bulan yang mulia karena disebut Syahrul Quran atau bulan Alquran, maka dari itu umat Muslim disarankan untuk membaca Alquran.

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)." (QS. Al-Baqarah: 185)


Demikianlah penjelasan mengenai puasa di bulan Ramadan berupa rukun, syarat sah, hal yang makruh dan membatalkan serta keutamaannya. Semoga bermanfaat, ya!

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Puasa di Bulan Ramadan: Rukun, Syarat Sah, dan Keutamaannya

Link berhasil disalin!