Ning Nida bertemu Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin. (Dok. Prokpim Kabupaten Trenggalek)
Dewi Yukha Nida, perempuan asal Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, berhasil membuat harum nama Indonesia di kancah dunia. Pasalnya Ning Nida sapaan akrabnya menjuarai Musabaqah Hifdzil Qur'an (MHQ) the 4th Holy Qur'an Recitation Competition di Rusia.
Cerita Dewi Yukha Nida menjadi delegasi Indonesia dalam kejuaraan ini berlua ketika ia menjadi pemenanng di ajang MTQ nasional 2020 di Padang. Saat itu, Ning Nida menjuarai tafsir bahasa Arab.
Dari situ, perempuan asal Desa Ngadisoko, Kecamatan Durenan, kemudian dijadikan delegasi ke Rusia. Ning Nida menjelaskan bahwa kejuaran internasional ini bukan kali pertama baginya. Sebelumnya, ia juga sudah 2 kali dikirim dalam lomba yang sama.
Pertama di Jordania, Ning Nida masuk 5 besar dan waktu itu disuruh membaca Al-Quran di depan menteri dan pembesar kerajaan. Kesempatan ke-2 di Dubai tahun 2019 dan masuk sebagai finalis.
"Ketiga di Rusia ini, Alhamdulillah berkat barokah dan doa kita semua saya diberikan kemudahan, kelancaran dan kesehatan," katanya.
Ning Ida lalu berkisah, bahwa saat mengikuti perlombaan, ia seakan diberikan keajaiban. Ia tidak menyangka tubuhnya kuat menempuh perjalanan 24 jam dengan cuaca yang dingin dan makanan tidak pakai nasi.
Menurutnya, saat lomba kondisi tubuhnya kuat dan sehat. Baginya ini adalah anugerah yang sangat luar biasa. Saat kompetisi di Rusia pesertanya ada 70 negara. Karena perhelatannya megah dan besar, makan peserta yang tampil harus lolos seleksi terlebih dahulu.
Tahun ini, Ning Nida bisa mengalahkan wakil dari Ingris yang merupakan juara saat ajang serupa di Dubai pada 2019 lalu. Karena menjadi juara 1, Ning Nida mendapatkan penghargaan dari Presiden dari Kazakhstan.
Senangnya lagi, tempat yang ditinggali juara MHQ saat perlombaan mayoritas penduduknya muslim. Tercatat lebih 60% penduduk di sana muslim. Lebih lanjut Ning Nida menambahkan perjuangan yang dijalaninya tidaklah instan.
Dia memulai dari nol. Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kedungbajul di Kabupaten Trenggalek ini harus menghafal Al-Qur'an mulai dari Juz 1 hingga Juz 30. Merangkai angka per angka, ayat per ayat, huruf per huruf, sampai bisa lancar.
Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Kiai Ibnu Mu’thi dengan Ibu Nyai Siti Munawarah menuturkan, mulai menghafal Al-Qur'an mulai umur 15 tahun dan menghatamkan ketika umur 17 tahun.
"Ketika di pesantren, saya dipanggil Pak Kyai disuruh ikut lomba MHQ tafsir bahasa Arab. Pertamanya saya menolak, karena memanggil saya sampai 3 kali. Akhirnya saya sungkan," kata Nida.
Sehingga, jelas dia, MTQ karena dipaksa guru, bukan keinginan sendiri. Waktu di Banyuwangi tahun 2016 dia mendapat juara.
"Di nasional Alhamdilillah saya selalu mendapatkan juara. Insya Allah tahun ini saya ikut tafsir Bahasa Indonesia dan adik saya mengikuti MHQ 20 Juz," lanjutnya.
Hasil kejuaraan yang diraih bagi Ning Nida bukanlah akhir dari perjuangannya. Menurutnya itu sebuah amanah baginya. Menyambut kedatangan juara MHQ internasional itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengaku bangga.
“Bangga, apalagi Trenggalek namanya mencuat di Internasional. Dan ini karena Al-Qur'an, jadi saya sangat trenyuh," pungkasnya.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: