Kategori Berita
Media Network
Senin, 04 JULI 2022 • 10:51 WIB

Alasan Masjid Ibn Rushd-Goethe di Jerman Membolehkan LGBT: Halalkan Cinta Sesama Jenis

Sejumlah jemaah Masjid Ibn Rushd-Goethe di Berlin Jerman ikut mengibarkan bendera LGBT. (Twitter/@BiBerlin e.V.)

Masjid Ibn Rushd-Goethe di Berlin Jerman menyita perhatian khalayak, terutama di Indonesia, dalam beberapa hari terakhir, menyusul pengibaran bendera pelangi sebagai bentuk dukungan terhadap Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) pada hari Jumat (1/7/2022).

Banyak pihak dan kalangan di Indonesia yang mengecam tindakan pengurus masjid tersebut, dan menganggapnya sebagai bentuk penyebaran kesesatan.

Pada unggahan Instagram Indozone, misalnya, tak sedikit warganet yang menganggapnya sebagai tanda-tanda akhir zaman.

Salah satu pertanyaan yang mencuat adalah: apa yang menjadi landasan pengurus masjid tersebut mendukung kelompok LGBT?

Landasannya adalah cinta, termasuk cinta sesama jenis, adalah halal hukumnya. Love is halal, demikian persisnya yang disampaikan oleh Senator budaya Berlin Klaus Lederer dan ketua negara bagian Kai Wegner, yang turut hadir saat pengibaran bendera LGBT tersebut. 

Masjid Liberal Satu-satunya di Jerman

Masjid Ibn Rushd-Goethe, yang didirikan lima tahun lalu, adalah satu-satunya masjid liberal di Jerman, yang membolehkan laki-laki dan perempuan untuk melaksanakan shalat bercampur baur dalam saf yang sama, bahkan tanpa harus menutup aurat, serta terbuka untuk jamaah LGBT. Perempuan bahkan bisa menjadi imam bagi jemaah laki-laki.

Mo El-Ketab, salah satu dari enam imam di masjid tersebut, mengatakan  bahwa ia ingin masjid itu menyediakan "tempat aman bagi orang-orang yang berbeda, sehingga mereka juga dapat merasakan sisi spiritual kehidupan mereka," seperti dilansir France24.

“Saya berharap banyak masjid lain juga akan mengibarkan bendera dengan cara ini atau memberikan tanda-tanda positif lainnya bagi komunitas LGBT,” kata El-Ketab menambahkan.

LGBT Juga Bisa Religius

Dua acara besar untuk mendukung komunitas LGBT akan berlangsung di Berlin bulan ini. Pertama, Festival Lesbian dan Gay pada 16 dan 17 Juli, dan kedua adalah acara Christopher Street Day (CSD; nama lain acara Pride) pada 23 Juli.

Marc-Eric Lehmann, anggota dewan CSD, mengatakan bahwa mengibarkan bendera mengirimkan "tanda yang sangat kuat" dan "sangat penting" untuk menemukan tempat bagi agama di komunitas LGBT.

"Orang queer juga bisa religius dan percaya pada Tuhan," katanya.

"Kita seharusnya tidak hanya berbicara tentang ruang aman di bar dan klub di Berlin, kita juga harus berbicara tentang ruang aman di tempat ibadah."

Berharap LGBT Diterima Apa Adanya

Pengibaran bendera LGBT itu sendiri hanyalah "pemanasan" untuk menyambut acara Pride yang akan digelar akhir Juli ini.

Hal senada juga disampaikan oleh Seyran Ates, sang pendiri masjid.

"Memasang bendera itu sangat penting bagi orang-orang Muslim LGBT+," ujar Seyran, dilansir Independent.

 "Ini menunjukkan bahwa mereka tidak harus memilih antara iman dan identitas seksual mereka, tetapi diterima apa adanya," imbuh perempuan berambut pendek itu.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Alasan Masjid Ibn Rushd-Goethe di Jerman Membolehkan LGBT: Halalkan Cinta Sesama Jenis

Link berhasil disalin!