Iswani, adik bungsu Misiyah Rani. (Pramita Kusumaningrum/Z Creators)
Nama Misiyah Rani belakangan viral di pemberitaan. Pasalnya dia merupakan salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang memutuskan menjadi TKI di Amerika Serikat.
Namun, May adalah orang beruntung. Di Amerika Serikat dia menjadi Asisten Rumah Tangga (ART) dengan gaji fantastis hingga Rp 60 juta sebulan.
Tidak hanya itu dia juga dianggap keluarga sendiri oleh majikannya, dr Garry. Lalu bagaimana kisahnya dari sisi keluarganya?
May merupakan warga asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Tepatnya di Desa Sukosari, Kecamatan Babadan. Sebuah desa yang terletak sekitar 10 kilometer dari pusat kota Ponorogo.
Rumah keluarga May di kampung cukup megah. Saat ini, keluarganya sudah mencukupi dan mempunyai berbagai usaha. Rumah massa kecil May masih tetap dipertahankan.
Hanya saja bagian depan direkap. Ketika masuk di dalam, suasana zaman dulu masih kental. Entah karena menganggap malaikat atau apa. Di dinding rumah, terdapat foto May dan suaminya yang menikah.
"Beda jauh sebelum kakak saya jadi ART di Amerika. Mbak May adalah malaikat bagi kami," ujar Iswani, adik bungsu Misiyah Rani kepada Tim Z Creators, Pramita Kusumaningrum.
Di menjelaskan dulu, selepas tahun 1991 bapak mereka meninggal. Otomatis, sang ibu mereka menjadi tulang punggung dengan harus membiayai enam orang anak.
Menurutnya, setiap sore ibunya selalu keliling mencari pinjaman untuk sekedar memberi makan. Jika beruntung mereka bisa makan nasi. Jika tidak mereka hanya makan gaplek (singkong dikeringkan).
Bahkan, rumah mereka belum dialiri listrik. Dan harus menyambung dari tetangga. Berawal dari keprihatinan sang kakak May nekat ke luar negeri.
Dari 1994 hingga 2000 May mengais rezeki di Timur Tengah. Hasilnya keluarga mereka mulai terangkat derajatnya. Mulai bisa memasang listrik sendiri dan membeli beberapa perangkat rumah tangga.
Setelahnya pada 2001, May ingin berangkat ke Taiwan tetapi terbentur kurang tinggi. Hingga malah bisa berangkat ke Amerika Serikat. Saat itu membayar uang sekitar Rp3,5 juta.
Sempat berganti majikan, hingga ketemu dr Gerry. Menurutnya, dr Gerry luar biasanya baiknya. Kakaknya itu dianggap sebagai keluarga sendiri.
"Saya katakan lagi seperti Malaikat. Dengan pergi ke Amerika Serikat terangkat semua ekonomi keluarga kami," jelasnya.
Dia menjelaskan jika hampir semua gaji May dikirim ke Indonesia. May membantu semua kakak dan adiknya tanpa tebang pilih dan tidak mengharap dikembalikan.
Contohnya, kata dia, ada yang dimodali hingga mempunyai 2 rumah makan di Kota Surabaya. Ada juga diberikan modal membeli lahan sawit di Pulau Sumatera. Kemudian ada yang dibikinkan rumah dan dibelikan sawah.
"Saya sendiri anak dibiayai kuliah. Juga diberi modal untuk mendirikan orkes dangdut," tegasnya.
Semua itu, tidak pernah diminta kembali oleh kakaknya. Kalaupun gagal, May justru menyuntikkan modal lagi hingga berhasil. Beruntung, kakaknya itu mendapatkan jodoh di Amerika Serikat.
Juga merupakan warga negara Indonesia. Suaminya itu, juga tidak pernah mempermasalahkan jika uangnya dikirim ke keluarga Ponorogo.
"Kami semua dibantu. Dia (May) adalah orang paling berjasa bagi kami semua,” pungkasnya.
Artikel menarik lainnya:
Dikenal Sebagai Negara Adidaya, Berapa Harga Kos-kosan Mahasiswa di Amerika?
Rumah Mewah Berdiri di Tengah Proyek Tol Solo-Yogya, Pemiliknya Ogah Digusur Karena Ini!
Geger Kambing Ditawar Setengah Miliar Ditolak, Pemiliknya Malah Dapat Rumah Mewah
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: