Ilustrasi terowongan. (Freepik.com)
Megaproyek pembangunan jembatan atau terowongan untuk menghubungkan Malaysia dan Indonesia rencananya akan segera dibangun dikecam publik.
Melalui media sosial netizen menumpahkan kecamannya terhadap pemerintah Malaysia jika proyek itu benar-benar dilaksanakan.
Seperti yang diketahui rute baru untuk menghubungkan Malaysia dan Indonesia dengan jarak sekitar 120 km akan dikembangkan dengan kerja sama sektor swasta seperti yang dilaporkan Bernama.
Rute tersebut akan menghubungkan Telok Gong di Masjid Tanah, Melaka, dengan Dumai di Sumatera seperti yang dikutip Channels News Asia, Selasa (13/9/2022).
Ketua Komite Investasi, Industri, Pengembangan Wirausaha, dan Koperasi Melaka Ab Rauf Yusoh mengatakan pembangunan yang diusulkan akan melibatkan pembangunan terowongan atau jembatan yang pembangunannya memakan waktu 20 tahun.
Ketika selesai, jembatan atau terowongan itu dinilai akan berdampak besar pada perkembangan ekonomi kedua negara.
“Usulan proyek tersebut telah diajukan oleh pihak swasta dan kedua negara pada prinsipnya telah sepakat untuk melakukan studi rinci mengenai hal tersebut,” katanya.
“Dari pihak pemerintah negara bagian, kami telah membawa semua instansi pemerintah untuk mengunjungi daerah di mana rute baru yang diusulkan akan dibangun kemarin,” katanya kepada wartawan setelah wawancara di sebuah stasiun radio Melaka.
Ab Rauf mengatakan proyek yang akan dibangun dengan konsep “One Belt, One Road” ini akan menjadi ikon baru bagi Malaysia dan Indonesia.
Proyek ini juga akan melibatkan pembangunan infrastruktur lainnya, termasuk area penyebaran lalu lintas dan kompleks imigrasi, bea cukai, karantina dan keamanan, tambahnya.
Selain itu katanya, kawasan industri baru akan dikembangkan secara bertahap di Masjid Tanah seluas sekitar 2.023 ha.
Pengembangan kawasan itu akan dilakukan oleh Melaka Corporation dan diharapkan juga berkontribusi pada pembukaan kota baru di Masjid Tanah, tambahnya.
Tidak semua warga setuju dengan rencana pembangunan infrastruktur tersebut. Rencana itu dinilai hanya untuk menghambur-hamburkan uang dan cara pejabat melakukan korupsi anggaran.
"Buang-buang uang, anggaran itu bisa lebih bermanfaat dibelanjakan di negara kita untuk meningkatkan infrastruktur terutama di Sabah dan Sarawak atau di Pantai Timur," tulis netizen di media sosial.
"Bayangkan jumlah uang kopi (fee proyek) yang dihasilkan jika proyek ini berhasil," balas yang lain.
Publik khawatir anggaran dari pajak rakyat yang harus dikorbankan untuk proyek itu disalahgunakan oleh orang-orang tertentu.
"Bayangkan jumlah uang yang mengalir ke kantong segelintir orang yang dipilih. bayangkan jumlah uang yang harus ditanggung rakyat selama beberapa dekade, dan dampaknya akan lebih lama diderita," komentar netizen.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: