Ilustrasi seorang wanita pakai masker. (Pexels/Anna Shvets)
Situasi dan kondisi akan pandemi virus corona rupanya semakin memburuk, hanya ada sedikit perubahan yang tak terlalu signifikan di sejumlah negara.
Keterbatasan penyediaan alat medis seperti Alat Pelindung Diri (APD) dan masker terus menjadi polemik di seluruh negara yang terkena dampak krisis virus corona. Ratusan bahkan jutaan orang masih berteriak dan histeris karena tak ada alat bantu guna memerangi virus corona.
Beberapa brand fashion mewah pun menjahit masker dan APD serta membagikannya secara gratis untuk yang membutuhkan.
Melihat kenyataan pahit tersebut, sejumlah brand fashion mewah dunia turut memberikan kontribusi. Brand fashion mewah Louis Vuitton berkomitmen untuk membuatkan busana pelindung diri dan masker.
Melalui laman The Cut yang dikuti pada Senin (13/4/2020) bahwa Louis Vuitton akan mengaktifkan kembali pabrik atau bengkel kerjanya untuk membuatkan busana APD dan masker. Dibantu ratusan karyawannya, Louis Vuitton siap menyediakan ratusan ribu perlengkapan medis siap pakai. Barang-barang ini akan tersedia di sejumlah toko Louis Vuitton di Paris, Prancis.
Tak hanya itu, LVMH juga dikabarkan telah memesan sekitar 40 juta masker dari Tiongkok. Agar tetap menerapkan physical distancing, pihak Louis Vuitton juga menerapkan sistem work from home bagi karyawan yang mendapat tugas memotong pola.
"Kami akan menyimpan 20-30% makser dan APD untuk kebutuhan internal. Sisanya kami akan sumbangkan ke sejumlah rumah sakit yang ada di Paris," ungkap Michael Burke, CEO Louis Vuitton.
Sejak WHO memutuskan virus corona menjadi pandemi, brand fashion mewah Chanel telah menyampaikan keinginannya untuk memproduksi masker wajah. Tak hanya masker, Chanel juga berkomitmen untuk menjahitkan secara gratis baju perlindungan diri untuk tenaga medis di sejumlah rumah sakit di Amerika Serikat.
Seperti yang dikutip dari laman Chanel News Asia, Senin (13/4/2020) Chanel telah memproduksi masker dan APD dengan jumlah banyak. Terhitung dibutuhkan 40 juta masker per minggu untuk digunakan tim medis, panti jompo dan dokter. Selain itu, Chanel juga memastikan 8.500 karyawannya di seluruh store tetap menerima upah seperti biasanya.
Terdorong melakukan aksi yang sama, brand mewah Ralph Lauren juga telah memproduksi 250 ribu masker dan 25 ribu APD.
"Aksi sosial ini merupakan gagasan The Ralph Lauren Corporate Foundation. Selain itu kami juga akan mendonasikan 10 juta dollar AS untuk penanganan virus corona secara global," jelas Ralph Lauren, CEO Ralph Lauren.
Sebagai label fashion laris dunia, ZARA juga telah mengirimkan 300 ribu masker bedah ke sejumlah rumah sakit di Spanyol. ZARA juga telah berupaya agar, ketersediaan masker dengan bahan berkualitas bisa diberikan pada rumah sakit yang membutuhkan.
Mengingat pandemi ini terus berjalan dan belum juga memberikan tanda-tanda akan berakhir.
Dua brand fashion mewah ini juga tengah bersiap membuat masker dan APD untuk tim medis. Bahan-bahan dan tenaga kerja pun telah bersiap untuk memproduksi masker dan APD dalam jumlah besar.
Di bawah naungan Kering Corp, Gucci juga siap memberikan 55 ribu masker dan APD ke rumah sakit di Italia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: