Organisasi-organisasi ini juga berperan penting dalam mendorong perubahan sosial, melalui pembentukan fasilitas pendidikan yang lebih inklusif.
Pada tahun 1928, perjuangan organisasi perempuan Indonesia mencapai puncaknya dengan diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia Pertama di Yogyakarta.
Kongres ini dihadiri oleh berbagai organisasi perempuan yang menganjurkan adanya persatuan dan kerja sama antar organisasi untuk kemajuan perempuan Indonesia.
Kongres tersebut menghasilkan keputusan penting untuk mendirikan Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI), yang bertujuan memperjuangkan hak-hak perempuan, termasuk dalam bidang pendidikan.
Dalam kongres ini juga diajukan beberapa mosi penting, seperti penambahan jumlah sekolah untuk perempuan serta dukungan kepada janda-janda dan anak-anak piatu dari pegawai negeri.
Kongres Perempuan Indonesia pertama ini menjadi titik awal gerakan perempuan Indonesia yang lebih besar dan kini diperingati sebagai Hari Ibu, simbol perjuangan panjang perempuan Indonesia untuk memperoleh hak-haknya.
Baca Juga: Wardah Inspiring Teacher 2020: Membentuk Fondasi Sistem Pendidikan di Tengah Pandemi
Perjuangan organisasi perempuan Indonesia dalam memperoleh hak pendidikan pada masa kolonial Belanda telah membawa dampak besar terhadap perubahan sosial.
Dari berdirinya sekolah-sekolah khusus perempuan hingga terbentuknya jaringan organisasi perempuan yang saling mendukung, perjuangan ini membuka jalan bagi perempuan Indonesia untuk meraih kesetaraan dalam pendidikan.
Hingga saat ini, perjuangan tersebut terus berlanjut, mengingat pendidikan tetap menjadi kunci utama dalam menciptakan masyarakat yang lebih maju dan adil.
Perjuangan para perempuan Indonesia pada masa penjajahan tidak hanya membentuk dasar pendidikan bagi perempuan, tetapi juga memberikan pelajaran penting tentang kekuatan kolektif dan pentingnya kesetaraan di berbagai bidang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: UNEJ Jurnal Pendidikan