INDOZONE.ID - Fatimah al-Fihri adalah sosok perempuan luar biasa yang dikenang sebagai pendiri Universitas Al-Qarawiyyin, universitas tertua di dunia yang masih beroperasi hingga kini.
Lahir di Al-Qayrawan, Tunisia, sekitar tahun 800 M, Fatimah tumbuh dalam keluarga pedagang kaya bernama Muhammad Bnou Abdullah al-Fihri.
Di awal abad ke-9, keluarganya pindah ke Fez, Maroko, di mana kehidupan Fatimah akan tercatat dalam sejarah.
Setelah kematian ayahnya, Fatimah dan saudarinya, Maryam, menerima warisan besar.
Baca Juga: Dewi Sartika Pelita Pendidikan Perempuan Jawa Barat, Pendiri 'Sakola Istri'
Alih-alih hidup bermewah-mewahan, Fatimah memilih memanfaatkan kekayaan tersebut untuk membangun sebuah masjid besar pada tahun 859 M.
Masjid Al-Qarawiyyin awalnya berfungsi sebagai pusat ibadah, namun berkembang pesat menjadi pusat pembelajaran agama dan ilmu pengetahuan.
Seiring waktu, Masjid Al-Qarawiyyin berubah menjadi universitas yang menarik cendekiawan dari berbagai penjuru dunia Islam dan Eropa.
Tokoh-tokoh besar seperti sejarawan Ibn Khaldun, Gerbert d'Aurillac (yang kemudian menjadi Paus Silvester II), serta ilmuwan Abu Al Abbas Az zawari dan Ibnu Bajar, pernah menuntut ilmu di sana.
Pencapaian Fatimah menginspirasi peradaban, menjadikan Al-Qarawiyyin pusat budaya dan ilmu pengetahuan yang berpengaruh luas.
Baca Juga: Kontribusi Nyi Hadjar Dewantara bagi Gerakan Perempuan Masa Kolonial
Tidak hanya itu, tradisi mengenakan toga segi empat yang masih dilestarikan oleh kampus-kampus di seluruh dunia juga berakar dari Al-Qarawiyyin.
Toga tersebut konon terinspirasi dari bentuk Kakbah di Makkah, sebagai penghormatan pada pusat ibadah umat Islam.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube NU Online