Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 16 NOVEMBER 2024 • 18:00 WIB

Kain Tenun Songket Lombok, Keindahan Warisan Budaya Nusantara dari Kepulauan Sunda Kecil

Kain tenun songket Lombok.

INDOZONE.ID - Pulau Lombok merupakan pulau yang terletak di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan suku bangsa Sasak sebagai penduduk aslinya.

Secara historis, suku Sasak dulunya melakukan aktivitas perdagangan di pelabuhan, membuat masyarakat Sasak berkenalan dengan benang impor dan kain impor.

Kain-kain impor yang masuk ke Lombok memiliki beberapa jenis, yakni kain batik, kain rembang, kain sripe, dan sarung.

Keterampilan menenun masyarakat Lombok merupakan hasil pengetahuan turun-temurun. Bahkan sebelum menenun kain songket, masyarakat Lombok telah memiliki keterampilan dalam menenun kain bahan benang berut (benang kapas yang dipintal sendiri).

Sedangkan benang yang digunakan para penenun kain songket di Lombok yakni benang katun, benang sutra, benang emas dan benang perak, dapat diperoleh sendiri atau membeli dari toko yang menjualnya.

Baca Juga: Intip Gaya Unik Yuki Kato Hadiri Jakarta Fashion Week 2025, Padukan Nude Corset dengan Rok Kain Tenun

Benang kapas dapat diperoleh dari bunga kapas yang dipintal sendiri, kemudian diisebut benang berut. Benang berut masih banyak digunakan kala pendudukan Jepang. Berbeda dengan sekarang, benang kapas diperoleh dengan cara membeli di toko atau pasar.

Kemudian benang katun yang dipakai sebagai dasar tenunan maupun untuk membuat motif hias pada kain songket Lombok, sekarang diperoleh dengan cara membeli di toko.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa kata "songket" berasal dari kata "sungkit" yang berarti menyulam. Sedangkan dalam bahasa Sasak, menenun berarti tesesek, yaitu istilah yang merujuk pada kegiatan memasukan benang satu per satu (sak sak). Kemudian, benang dikencangkan hingga sesak agar terbentuk kain dengan cara memukul alat tenun berulang kali.

Baca Juga: Mengenal Keindahan Kain Tenun Sumba, Filosofi, dan Proses Pembuatannya

Corak motif hias kain songket Lombok mirip dengan motif hias kain songket Bali Utara. Salah satu contoh, motif-motif yang mirip dengan kain songket Subahnale di Bali Utara disebut kain songket Kekurungan.

Terdapat satu aturan unik yang tidak begitu mengikat di Lombok, bahwa keterampilan menenun menjadi salah satu syarat pengukur kelayakan menikah bagi perempuan. Namun kembali, aturan ini tidak terlalu mengikat.

Kain songket tergolong sebagai barang mewah. Orang dengan kemampuan ekonomi yang tinggilah yang mengenakan kain songket, umumnya bagian dari kalangan bangsawan. Kain songket di juga mampu menjadi media untuk memperlihatkan status sosial.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Departemen Pendidikan Nasional Kantor Provinsi Wilayah NTB

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kain Tenun Songket Lombok, Keindahan Warisan Budaya Nusantara dari Kepulauan Sunda Kecil

Link berhasil disalin!