Penting juga untuk tidak berjemur atau terpapar sinar matahari intens setidaknya selama 48 jam setelah waxing.
Pertimbangkan untuk menggunakan serum atau krim pencerah yang mengandung bahan-bahan seperti vitamin C, niacinamide, atau ekstrak akar manis. Bahan-bahan ini bisa membantu mengurangi munculnya bintik hitam dan hiperpigmentasi.
Memilih jenis wax yang sesuai dengan jenis kulit sangat penting untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Bagi pemilik kulit sensitif, disarankan menggunakan wax yang tidak mengandung pewangi dan berlabel hipoalergenik.
Selain itu, wax jenis hard wax bisa menjadi pilihan yang lebih ramah bagi kulit, karena cenderung lebih lembut dan tidak menimbulkan iritasi sebanyak wax strip.
Melakukan waxing dengan arah yang tidak tepat ternyata bisa menyebabkan munculnya bintik hitam pada kulit.
Kalau kamu mencabut bulu dengan arah berlawanan dari arah tumbuhnya, hal ini bisa memicu rambut tumbuh ke dalam.
Rambut yang tumbuh ke dalam sering menyebabkan iritasi dan peradangan, yang kemudian dapat berkembang menjadi hiperpigmentasi.
Apabila hal ini terjadi, gunakan eksfoliator ringan atau produk perawatan yang mengandung asam salisilat untuk mengatasinya.
Jangan memencet atau menggaruk area tersebut karena tindakan itu justru bisa memperparah kondisi kulit.
Baca Juga: Waxing Bisa Dilakukan di Rumah, Gimana Caranya? Simak Nih!
Perawatan kulit setelah waxing sangat penting, dan salah satu langkah utamanya adalah menjaga kelembapan kulit.
Gunakan pelembap yang bebas alkohol dan memiliki efek menenangkan untuk membantu meredakan iritasi dan mengurangi kemerahan.
Pilih produk yang mengandung bahan alami seperti lidah buaya, chamomile, atau vitamin E, karena kandungan tersebut dikenal efektif dalam menenangkan serta mempercepat proses pemulihan kulit.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com