Musim penghujan yang datang, membuat beberapa wilayah di Indonesia terendam banjir, termasuk di Jakarta.
Kondisi ini juga ternyata menyebabkan beberapa penyakit datang, menghantui korban banjir.
Lalu, apa saja penyakit yang biasanya muncul saat musim hujan?
Berikut Indozone rangkum dari berbagai sumber, penyakit yang biasa muncul saat banjir.
Penyakit ini paling umum terjadi. Biasanya disebabkan bakteri E. Coli dari air banjir.
Gejalanya antara lain yaitu bercak-bercak merah pada kulit yang terasa sangat gatal.
Banjir yang terjadi menyebabkan lingkungan sekitar kotor dan kurangnya pasokan air bersih.
Nah, hal itu menjadi penyebab munculnya penyakit diare.
Biasanya, penyakit ini ditandai oleh rasa mulas pada perut, keram perut, dan terus menerus buang air besar.
Leptospirosis merupakan infeksi akut dari bakteri leptospira, yang biasa ditularkan melalui hewan, seperti tikus.
Bakteri tersebut biasanya memasuki tubuh manusia lewat kulit, apabila bersentuhan dengan air kotor yang mengandung bakteri leptospira.
Gejala leptospirosis ini biasanya muncul secara tiba-tiba, sekitar 5-14 hari setelah tubuh terinfeksi.
Berikut adalah gejala leptospirosis:
Penyakit ini menyerang saluran pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Gejalanya mirip seperti flu umum, yaitu batuk dan demam yang disertai sesak napas.
ISPA ditularkan melalui udara.
Air yang menggenang saat banjir dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk anophlese betina (penyebab malaria) atau Aedes Aegypti (penyebab demam berdarah).
Untuk pencegahan, kamu bisa mengoleskan obat nyamuk pada kulit yang terpapar. Obat yang disarankan mengandung 20-35% persen N, N-Diethyl-meta-toluamide (DEET).
Selain itu, kamu juga harus mengenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang agar terhindar dari gigitan nyamuk.
Demam tifoid (typhoid) merupakan infeksi usus halus yang disebabkan oleh bakteri salmonella dalam kotoran hewan.
Penyakit ini muncul melalui air dan makanan yang telah terkontaminasi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: