Sabtu, 04 DESEMBER 2021 • 09:00 WIB

Meski Lezat, Ini 3 Bahaya Mengerikan Akibat Sering Konsumsi Daging Ayam

Author

Super Admin

Ilustrasi olahan daging ayam (Pixabay/CarlaNichiata)

Daging ayam merupakan salah satu makanan kesukaan banyak orang. Sebab daging yang satu ini memang memiliki rasa yang lezat. Selain itu daging ayam juga mudah didapat dan bisa diolah menjadi berbagai bentuk hidangan.

Namun, tanpa kita sadari, mengonsumsi daging ayam ternyata bisa memberikan efek samping yang tidak baik untuk tubuh. Efek tersebut sangat berbahaya, apalagi jika kita terlalu sering mengonsumsinya.

Nah berikut ini Indozone telah merangkum 3 bahaya yang ditimbulkan daging ayam sebagaimana yang dikutip laman Plant Based News, Sabtu (4/12/2021).

1. Meningkatkan kadar kolesterol
Banyak orang mengganti daging merah dengan ayam dalam upaya menurunkan kadar kolesterol dan menjadi lebih sehat, tetapi itu hanya membuang-buang waktu.

Pasalnya menurut dokter nabati terkemuka, dr. Michael Greger, para peneliti telah menemukan dampak daging sapi terhadap kolesterol belum tentu jauh lebih buruk daripada daging ayam dan ikan.

" Beralih dari daging merah ke daging putih kemungkinan tidak akan membuat perbedaan dalam hal peningkatan kolesterol," katanya.

2. Terkontaminasi bakteri
Penelitian di AS menyebut 97 persen dada ayam eceran telah terkontaminasi bakteri berbahaya. Hal ini berdasarkan tes yang dilakukan dengan cara membeli ayam mentah dari berbagai wilayah di AS.

Hasilnya 97 persen ayam yang diuji menyimpan bakteri yang bisa membuat sakit. Analisis tersebut menemukan tingkat bakteri usus yang tinggi, termasuk E. coli, Enterococcus, dan Salmonella.

3. Memicu kanker
Food and Drug (FDA) telah mengakui daging ayam mengandung arsenik, bahan kimia yang empat kali lebih beracun daripada merkuri. Sebab zat ini diberikan kepada ayam untuk mendorong kenaikan berat badan lebih cepat dan juga meningkatkan warna merah muda pada dagingnya.

Ketika tertelan, arsenik bisa menyebabkan karsinoma skuamosa invasif, penyakit bowen, karsinoma kanker kulit sel basal, kanker hati, ginjal, paru-paru, dan kandung kemih.