Ilustrasi OCD (Pixabay/Professor25)
Lama tak terdengar kabarnya, Aliando Syarif baru-baru ini muncul dengan pengakuan mengejutkan. Aktor 25 tahun itu mengaku sedang berjuang melawan penyakit OCD atau obsessive compulsive disorder.
Mengutip dari Help Guide, OCD sendiri adalah kondisi psikologis saat rasa seseorang terus merasa takut atau cemas tatkala tidak melakukan sesuatu secara berulang-ulang.
Gangguan mental ini membuat penderitanya sulit beraktivitas secara normal. Mereka mungkin sudah berkali-kali mencoba untuk tidak menuruti obsesi yang timbul.
Namun, hal ini justru membuat mereka stres dan cemas berlebihan. Pada akhirnya, mereka pun merasa terdorong untuk melakukan tindakan kompulsif untuk mencoba meredakan stres dan cemas tersebut. Sehingga akan terus terjebak di lingkaran setan penyakit OCD.
Parahnya di dunia ini, penderita OCD sangat banyak. Bahkan menurut International OCD Foundation, diperkirakan 100 juta orang di berbagai negara hidup dengan OCD.
Baca juga: Hilang dari Layar Kaca, Aliando Ternyata Idap OCD Ekstrem
Lantas bagaimana caraya agar tetap bahagia dan terus menikmati hidup meski menderita OCD?
Mengutip dari Mayo Clinic, berikut beberapa caranya.
1. Mengelola OCD
Hal yang harus dilakukan untuk bisa hidup bahagia meski OCD adalah dengan mengelola OCD itu sendiri.
Caranya dengan mengenali pemicu, pikiran, atau situasi yang dapat menyebabkan obsesi dan kompulsi. Bila perlu, catat dan buat daftar pemicu yang dialami setiap hari.
Setelah itu beri nilai intensitas ketakutan atau kecemasan yang dirasakan setiap situasi tu menyerang. Setelah itu cari strategi untuk meredakan kecemasan tersebut. Latih terus gejala yang muncul dengan strategi itu.
2. Belajar menolak kompulsi
Penderita OCD mungkin merasa bahwa semakin menghindari obsesi yang timbul maka akan semakin membuat cemas dan stres. Padahal, bisa juga tidak demikian.
Cobalah berulang kali mengekspos diri dengan pemicu OCD, kamu dapat belajar menahan dorongan untuk menyelesaikan kompulsi yang kamu miliki.
Ini dikenal sebagai eksposur dan pencegahan respons (ERP) dan sering dijadikan metode terapi untuk pengidap OCD.
3. Tantang pikiran obsesi
Jika kamu sudah berlatih menghadapi pemicu OCD sesekali coba naik level. Tentang OCD-mu.
Bagaimanapun pikiran hanyalah pikiran, bahkan pikiran yang tidak diinginkan dan mengganggu adalah hal yang normal.
Dalam hal ini kamu bisa latihan dengan metode eksposur dan pencegahan respons (ERP). Penting juga untuk mengingatkan diri sendiri bahwa hanya karena kamu memiliki pikiran yang tidak menyenangkan, itu tidak membuat kamu tidak berdaya.
4. Jaga mood tetap stabil
Pada orang dengan OCD, menjaga suasana hati tetap stabil adalah hal penting. Oleh karena itu kamu bisa menjaga mood dengan mengatur pola makan.
Dilansir WebMD, cobalah untuk mengonsumsi nutrisi, protein, dan karbohidrat kompleks agar tubuh tetap seimbang.
Agar tidak terus-terusan waswas, hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, soda, dan minuman berenergi. Bila dikonsumsi apalagi dalam jumlah besar, dikhawatirkan mood bisa naik turun.
5. Jika tidak tenang, tidur saja
JIka rasanya kamu tidak cukup energi untuk melawan rasa waswas dan pikiran negatif yang muncul, cobalah untuk tidur saja. Memang ini tak selalu mudah, tetapi bukan hal mustahil.
Nah agar tidur lebih efektif, berhentilah menatap layar gawai 90 menit sebelum tidur atau mandi air hangat. Hal ini sudah terbukti membuat seseorang cepat tidur.
Sebagaimana yang diterangkan dalam sebuah penelitian Amerika Serikat (AS) yang dipublikasikan dalam jurnal Sleep Medicine Reviews tahun 2019.
Selain mandi air hangat, kamu juga bisa menciptakan suasana yang pas untuk tidur. Misalnya dengan meredupkan atau mematikan lampu dan nyalakan AC agar ruangan sejuk. Atau bisa juga dengan memasang lilin aroma terapi agar pikiran lebih tenang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: