Kategori Berita
Media Network
Selasa, 15 FEBRUARI 2022 • 09:55 WIB

Terinfeksi COVID-19 saat Hamil, Berisiko Tinggi Alami Kematian pada Bayi

Ilustrasi ibu hamil. (freepik)

Selama pandemi COVID-19, beberapa penelitian menunjukkan wanita hamil yang tidak divaksin berisiko lebih tinggi lahir mati ketika terinfeksi virus corona.

Tidak hanya virus corona, virus lain juga dikaitkan dengan kelahiran mati. Tapi, sebuah studi baru menunjukkan bahwa COVID-19 memiliki cara yang sama sekali berbeda dalam mempengaruhi janin yang sedang berkembang.

Dilansir USA Today, sebuah tim penelitian yang beranggotakan 44 orang mempelajari 64 kasus lahir mati dan empat kematian neonatal dini dari 12 negara untuk menentukan bagaimana COVID-19 menyebakan kerusakan perinatal pada ibu hamil yang tidak divaksin.

Berdasarkan temuan peneliti yang diterbitkan di Archives of Pathology & Laboratory Medicine, peneliti menyimpulkan infeksi COVID-19 menghancurkan plasenta, membuat janin kekurangan oksigen.

Baca juga: Siapa Saja yang Paling Berisiko Alami Placenta Accreta saat Hamil?

Para peneliti menambahkan bahwa virus mencapai plasenta dan menyebabkannya gagal dengan melewati aliran darah ibu, sebuah proses yang dikenal sebagai viremia.

"Studi kami mengidentifikasi insufisiensi plasenta sebagai akar penyebab lahir mati pada wanita hamil yang terinfeksi COVID-19 selama kehamilan," kata Dr. David Schwartz, ahli patologi yang berbasis di Atlanta yang memimpin penelitian.

"Di antara 68 kasus, rata-rata 77% plasenta telah hancur dan tidak berguna untuk mendukung kebutuhan janin yang kritis, yang mengakibatkan lahir mati atau kematian neonatal dini," tambahnya.

Para peneliti menemukan lesi yang diinduksi virus di plasenta menghalangi aliran darah dan oksigen ibu dan janin, membunuh jaringan plasenta dan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

Hampir di semua kasus, para peneliti menemukan peningkatan fibrin yang merupakan protein kunci yang terlibat dengan pembekuan darah, begitu masif, sehingga menghalangi aliran darah dan oksigen ke plasenta.

Para peneliti berasumsi banyak infeksi berasal dari varian delta, bukan varian omicron.

Sementara itu, peneliti juga mengklaim bahwa vaksin COVID-19 aman dan efektif untuk calon orang tua dan bayi. Pakar kesehatan mengatakan antibodi dari vaksin dapat masuk ke janin dan melindungi bayi dari COVID-19 setelah lahir.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Terinfeksi COVID-19 saat Hamil, Berisiko Tinggi Alami Kematian pada Bayi

Link berhasil disalin!