Ilustrasi wanita dengan penyakit lambung. (Freepik)
Sebentar lagi, umat Islam akan menjalani puasa Ramadan 1443. Jika merujuk pada jadwal di kalender, kemungkinan besar Ramadan tahun 2022 akan dimulai per tanggal 2 April.
Bagi orang yang mengalami masalah pada lambungnya, puasa kerap kali menjadi momok. Niat ingin menunaikan ibadah malah kerap berujung sakit.
Karenanya, penting bagi para penderita penyakit lambung, baik itu asam lambung naik, maag, dan terutama GERD (gastroesophageal reflux disease) untuk mengetahui apa saja tips agar puasa tetap aman dan sehat.
Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Ari Fahrial Syam, penderita GERD wajib berkonsultasi kepada dokter sebelum melakukan ibadah puasa.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi ini menyebutkan bahwa GERD berhubungan erat dengan lambung. Oleh karenanya, penderita GERD harus memiliki persiapan ekstra dalam menyambut Ramadan.
"Saya menganjurkan saat ini kalau ada masalah lambung konsultasi dulu ke dokternya atau untuk minggu pertama saya anjurkan untuk minum obat asam lambung terlebih dahulu," ujar Profesor Ari kepada Antara di RSUI, Depok, dikutip Indozone pada Senin (28/3/2022).
Dr Ari menjelaskan minggu pertama puasa merupakan fase di mana tubuh menyesuaikan diri. Sebab sebelumnya, tubuh terpapar dengan berbagai macam makanan yang kurang sehat.
"Minggu pertama itu, untuk semua orang (bukan cuma yang GERD), merupakan fase penyesuaian tubuh kita bisa enggak puasa. Baru minggu keduanya sudah bisa menyesuaikan diri," kata Ari.
Dokter Ari mengatakan puasa harus dimanfaatkan untuk mengembalikan kondisi tubuh agar lebih sehat. Waktu makan dua kali sehari dengan jeda kurang lebih 12 jam sangat baik untuk membuat organ tubuh beristirahat.
"Momen puasa ini adalah kesempatan untuk mengatur makan, paling tidak saat dia makan hanya di sahur dan buka, jadi dia bisa mengurangi asupan makan," ujarnya.
Untuk penderita GERD, ada baiknya menghindari makanan yang bersifat asam, pedas, kopi, cokelat dan keju pada saat berbuka. Makanan manis lebih dianjurkan untuk dikonsumsi, namun bukan minuman manis kekinian.
"GERD banyak kambuh karena cemas yang berlebihan. Nah, saat puasa kan dia bisa mengendalikan diri, otomatis asam lambungnya bisa terkendali, hipertensi, sakit jantung, stroke juga berhubungan dengans stres, makanya ini salah satu kesempatan untuk hidup sehat," kata dr Ari.
Meski begitu, dokter Ari mengingatkan bahwa ibadah puasa Ramadhan tetap dapat dijalani oleh para penderita penyakit asam lambung dengan beberapa catatan.
"Kesimpulannya janganlah takut untuk berpuasa bagi para penderita penyakit GERD atau asam lambung. Kalau merasa lambung tidak nyaman, sehari sebelum puasa dan sebelum sahur bisa minum obat terlebih dahulu," ujar Ari.
Makanan berjenis "clean food" seperti sayur yang direbus atau protein rendah lemak yang dikukus atau dibakar, serta makanan tanpa rasa pedas dan asam bisa menjadi pilihan sebagai menu sahur yang pas. Pasalnya, makanan yang berlemak, pedas, serta asam hanya akan memperburuk kondisi lambung.
"Konsumsi makanan tinggi lemak saat sahur dapat membebani lambung. Nantinya jam 8 pagi perut mulai terasa tidak nyaman, begah istilahnya. Jadi malah mengganggu ibadah puasa," jelas dr Ari.
"Kemudian saat berbuka, baru bisa konsumsi makanan berlemak seperti kolak, gulai atau rendang, tapi yang mindful ya, jangan berlebihan. Kalau mau konsumsi susu sebaiknya susu rendah lemak saja supaya aman," lanjut Ari.
Selain itu kurangi konsumsi daging berlebihan pada bulan Ramadan. Pasalnya konsumsi daging berlebihan dapat meningkatkan kadar lemak di lambung sehingga proses pengosongan lambung menjadi terhambat.
"Inilah yang menyebabkan perut terasa tidak nyaman seperti begah. Intinya, pengendalian diri. Ibadah puasa Ramadhan tidak hanya mengajarkan kita untuk lebih rajin beribadah namun juga pengendalian diri. Ini bisa jadi obat mujarab bagi si penderita asam lambung," kata Ari.
Ia menambahkan, makanan ringan atau jenis minuman manis rendah lemak bisa jadi pilihan menu berbuka.
"Setelah itu bisa sholat maghrib dulu, selesai sholat baru makan berat. Tujuannya ini supaya lambung tidak kaget, maka beri makanan secara bertahap tapi tetap tidak berlebihan," kata Ari.
Gerd dan Maag Bisa Disembuhkan, Bukan Penyakit Seumur Hidup Pasien, Ini Kata Ahlinya
Penyakit Refluks Gastroesofagus (GERD): Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: