PMS (Premenstrual Syndrome) (freepik/katemangostar)
Sebagai wanita, tentu saja kita pernah merasakan perubahan fisik dan emosional menjelang waktu haid atau menstruasi.
Gejala-gejala yang muncul sebelum haid atau menstruasi inilah yang disebut sebagai sindrom prahaid alias PMS.
Lalu, sebenarnya apa itu PMS dan apa kepanjangan dari singkatan tersebut? Bagaimana pula gejala dan cara mengatasinya? Simak rangkuman Indozone berikut ini!
Secara harfiah, PMS adalah singkatan dari Premenstrual Syndrome (sindrom pramenstruasi), yakni gejala-gejala yang muncul sebelum wanita haid.
Gejala PMS tersebut dapat memengaruhi fisik, mental, emosional, bahkan perilaku seorang wanita.
Tingkat keparahan PMS yang dialami tiap wanita berbeda-beda, mulai dari yang ringan sampai yang terasa berat.
Umumnya, PMS terjadi secara regular pada dua minggu periode sebelum haid, dan biasanya akan hilang beberapa hari setelah menstruasi.
Menurut penelitian, sekitar 40% wanita berusia 14 - 50 tahun akan mengalami PMS.
Meski tidak semua perempuan yang menstruasi akan mengalami PMS, tetapi kondisi ini merupakan hal yang normal.
PMS terjadi karena adanya perubahan di dalam tubuh wanita mendekati hari sebelum menstruasi.
Beberapa perubahan penyebab PMS tersebut diakibatkan oleh faktor-faktor tertentu, yakni sebagai berikut:
Sebagian besar wanita umumnya mengalami gejala PMS yang ringan, tetapi ada juga yang merasakan gejala cukup berat.
Bahkan, beberapa wanita justru tidak merasakan gejala PMS sama sekali. Berikut ini gejala-gejala PMS yang paling umum terjadi:
Untuk meringankan gejala yang muncul akibat PMS, ada beberapa cara yang bisa dilakukan dengan mudah.
Adapun cara mengatasi gejala PMS secara alami tanpa obat-obatan yakni sebagai berikut:
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu kepanjangan PMS lengkap dengan penyebab, gejala, dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: