Kategori Berita
Media Network
Senin, 19 DESEMBER 2022 • 10:19 WIB

Akhir Tahun Waspada Omicron BN.1, Dinkes DKI Beberkan 2 Kelompok Risiko Tinggi Kematian

Ilustrasi Dinkes DKI yang tengah mendata kasus COVID-19 di Jakarta. (Freepik).jpg

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta sudah mendeteksi 40 kasus COVID-19 subvarian Omicron BN.1 pada akhir 2022. Dari keseluruhan kasus, sebanyak 24 pasien yang berdomisili di DKI Jakarta.

Meski demikian, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Ngabila Salama melaporkan, subvarian BN.1 pertama kali terdeteksi pada 10 Oktober 2022. Kasus pertama merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) asal Singapura.

"Dalam seminggu terakhir, proposisnya 5 persen dari total varian yang ditemukan di Jakarta dari hasil genome sequencing," ucap dr Ngabila kepada Indozone, Senin (19/12/2022).

Baca Juga: Gejala COVID-19 Omicron BF.7, Subvarian Baru yang Bikin China Keteteran

Kabar baiknya, subvarian Omicron BN.1 tidak memicu gelombang baru COVID-19. Dalam dua pekan terakhir, tren kasus baru dan angka kematian akibat COVID-19 mengalami penurunan.

"Tren kasus positif sudah menurun dalam 2 minggu terakhir. Tren kematian, penggunaan tempat tidur di rumah sakit, juga mengalami penurunan selama seminggu terakhir. Kondisi saat ini masih terkendali," katanya.

Kelompok Tinggi Risiko Kematian Akibat COVID-19

Ilustrasi seorang lansia yang sedang vaksin booster COVID-19. (Freepik)

Meski demikian, dr Ngabila menegaskan, masih ada kelompok yang tinggi risiko mengalami keparahan penyakit. Bahkan, kematian yang terjadi jika terinfeksi virus COVID-19.

Baca Juga: Diabetes dan Hipertensi, Komorbid Utama Penyebab Kematian COVID-19 di DKI Jakarta

Kelompok pertama adalah lansia di atas 60 tahun, terutama jika mereka memiliki komorbid. Kelompok kedua adalah, pasien dengan komorbid diabetes melitus, hipertensi, atau gagal ginjal kronis.

"93 persen pasien positif COVID-19 meninggal di DKI Jakarta berusia 40 tahun ke atas, data kematian per 1 Juli hingga 15 Desember 2022, 90 persen dari semua usia yang meninggal dipastikan memiliki komorbid,” imbuhnya.

Oleh karena itu, ia mewanti-wanti dua kelompok tersebut untuk segera menerima vaksinasi COVID-19. Vaksinasi dosis pertama melindungi kematian 1,5 kali, vaksinasi kedua melindungi risiko dari kematian dua kali.

Sementara vaksinasi COVID-19 dosis ketiga, 4,5 kali dibandingkan mereka yang tidak divaksinasi.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Akhir Tahun Waspada Omicron BN.1, Dinkes DKI Beberkan 2 Kelompok Risiko Tinggi Kematian

Link berhasil disalin!