Cewek alami kondisi kulit langka yang membuat kulitnya mudah mengelupas (Media Drum/Daily Mail)
Seorang wanita bernama Becca Joy Stout, mengalami kondisi pengelupasan kulit langka. Keadaan tersebut membuatnya tidak bisa berbaring atau duduk dalam waktu yang lama, karena kulitnya bisa mengelupas.
Wanita berusia 24 tahun asal Brooklyn itu menderita hiperkeratosis epidermolitik, yakni kondisi bawaan lahir yang menyebabkan kulitnya mengelupas sepuluh kali lebih cepat dari biasanya, hingga kulitnya kering.
Kondisi tersebut memaksa Becca harus tidur tengkurap dan lengan berada di sisi kanan dan kirinya. Hal itu demi menjaga kulitnya dan mencegah lepuh.
Becca harus melembabkan kulitnya menggunakan lotion khusus beberapa kali sehari, untuk mencegah infeksi mematikan di bagian kulit yang menganga.
Baca juga: Kisah Wanita Miliki Kulit Sensitif, Sulap Minyak Jelantah Jadi Sabun Serba Guna
Kondisi kulit langka itu dialami Becca karena faktor genetik. Yaps, ibu Becca juga mengalami hiperkeratosis epidermolitik. Keadaan tersebut membuat Becca dibully hingga dipukul pakai buku sama teman-temannya.
"Istilah yang paling sederhana, sel-sel kulit saya tidak terikat bersama seperti seharusnya. Kombinasi dari hal-hal ini membuat kulitku sangat rentan terhadap lecet dan luka terbuka," kata Becca, dikutip dari Daily Mail.
"Duduk, berbaring dan tekanan dari kain menyebabkan kulitku melepuh dengan bercak merah yang terasa sakit, panas ketika disentuh seperti terbakar sinar matahari," sambungnya.
Becca menjelaskan, kulitnya sangat rentan terhadap infeksi. Bahkan, dia juga tidak bisa menggunakan perban, karena perekatnya bisa merobek kulit.
"Saya tidak bisa menggunakan perban karena perekatnya merobek kulit. Saya juga sangat rentan terhadap infeksi kulit, bahkan ketika saya tidak memiliki luka terbuka yang besar," tambahnya.
Dia mengakui, terkadang rasa sakit akibat kondisi itu sangat tidak tertahankan, sehingga dia harus membuka sendiri luka tersebut untuk menghentikan rasa sakit dan memulai proses penyembuhan.
Baca juga: Kepala Muncul Benjolan Sejak Kecil Dikira Kista, Wanita Ini Syok Divonis Kanker Kulit
Setelah kulit terkelupas, lukanya akan terasa sangat sensitif, perih dan berair selama satu atau dua hari. Kondisi cuaca juga sangat berpengaruh terhadap kulitnya.
Kulitnya jauh lebih rentan pecah-pecah ketika musim dingin. Sedangkan di musim panas, kulitnya rentan robek.
"Beberapa kali sehari, saya menggunakan lotion yang lebih tebal di musim dingin, yang lebih ringan di musim panas," katanya.
"Setiap hari di kamar mandi, saya menggunakan sabun mandi pelembab dan sabun antiseptik untuk menghilangkan bakteri sebanyak mungkin," pungkasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: