Kategori Berita
Media Network
Jumat, 13 OKTOBER 2023 • 09:24 WIB

Rupanya Ini Alasan Kenapa Penderita Obesitas Enggak Dianjurkan Olahraga Lari

 

Ilustrasi penderita obesitas sedang olahraga lari.

INDOZONE.ID - Bagi sebagian orang, lari sebagai salah satu olahraga yang dinilai paling efektif untuk menurunkan kalori di dalam tubuh. Mereka menilai, banjir keringat usai lari dianggap efektif untuk menurunkan berat badan.

Namun, Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi, dr. Aldico Juniarto Sapardan, Sp.OT, justru tidak menganjurkan penderita obesitas melakukan olahraga lari. Lho, kenapa ya?

“Jadi kalau untuk penderita obesitas, lebih baik memilih olahraga kardio seperti senam atau berjalan kaki. Apabila ingin sekali berlari, ada baiknya diturunkan dulu berat badannya lewat olahraga kardio, baru nanti lari," ucap Aldico dikutip Indozone, Jumat (13/10/2023).

Baca Juga: Dokter Anak: Obesitas pada Anak tak Selalu Ditandai dengan Pipi Tembem ya!

Pria yang juga tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) ini menjelaskan, saat melakukan olahraga lari, kondisi tubuh di bagian bawah mengalami tekanan lebih besar, dari pada saat berjalan di kondisi normal.

Kemudian saat berlari, kata Aldico, seseorang dapat memberikan tekanan sebesar enam kali lipat berat badannya, kepada bagian tubuh bawah saat kaki berpijak.

Ilustrasi penderita obesitas sedang olahraga jalan.

Oleh karena itu, jika kegiatan berlari dilakukan oleh orang dengan bobot tubuh berlebih, maka potensi cedera hingga masalah sendi di bagian kaki, tentu akan lebih besar terjadi.

“Jadi lebih baik tidak memilih lari, karena bahaya ya risiko cederanya lebih banyak dibanding potensi untuk menjadi sehat," katanya.

Baca Juga: Orangtua Harus Waspada! Leher Hitam dan Perut Buncit Bisa Jadi 'Sinyal' Anak Terkena Obesitas

Rekomendasi Olahraga Bagi Penderita Obesitas

Sementara itu, bagi kamu penderita obesitas yang tertarik untuk berolahraga dengan tubuh bagian bawah, Kementerian Kesehatan menyarankan beberapa aktivitas fisik. Mulai dari berjalan kaki minimal 10.000 langkah per hari, atau bersepeda minimal 30 menit sehari.

Untuk kegiatan olahraga yang lebih ringan, penderita obesitas bisa melakukan senam pernapasan dengan frekuensi 3-5 kali dalam seminggu dengan durasi minimal 40 menit.

Prinsip latihan Baik, Benar, Teratur, dan Terukur dapat menjadi patokan, agar dapat menciptakan konsistensi dalam berolahraga. Harapannya, kegiatan tersebut dapat membantu penderita obesitas menurunkan bobot tubuhnya ke kondisi ideal dan kembali sehat serta bugar.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: ANTARA

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Rupanya Ini Alasan Kenapa Penderita Obesitas Enggak Dianjurkan Olahraga Lari

Link berhasil disalin!